Cerita Dokter RSCM Jadi Saksi Sidang Kasus Dugaan Korupsi Timah Harvey Moeis, Dibantu saat Pandemi Covid-19

Dokter Spesialis Anak RSCM dr Rinawati Rohsiswatomo menjadi saksi sidang kasus dugaan korupsi timah dan menceritakan saat pandemi Covid-19 dibantu olehnya.

oleh Tim News diperbarui 01 Des 2024, 21:59 WIB
Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat sidang kasus dugaan korupsi timah yang turut menjerat suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Saksi persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi timah menyebut Harvey Moeis sebagai pahlawan pada saat pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan yang menyelamatkan banyak orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Rinawati Rohsiswatomo saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Kamis 28 November 2024.

Dalam sidang, Rinawati mengatakan, pada 2020 lalu RSCM dilarang untuk menolong pasien Covid-19, padahal banyak pasien yang datang ke RSCM untuk mendapatkan pertolongan.

"Berbondong-bondong rakyat datang, kalau di situ ada kangker, ada TB paru, ada diabetes yang sudah sangat parah. Kemudian membutuhkan bantuan Covid-19 dan butuh ICU," kata Rinawati saat sidang kasus dugaan korupsi timah dengan terdakwa Harvey Moeis.

Namun, pada saat membutuhkan bantuan, Rinawati mencoba menghubungi beberapa rekannya yang diharapkan bisa membantu untuk membangun ruangan ICU.

"Karena pada saat itu yang mau memberikan donasi itu tidak banyak, dan kalau mau, maunya alat, karena alat itu bisa dipajang, memberikan Ventilator waktu itu, heboh Kasih ventilator, kasih obat, kasih segala macam, tapi saya butuh bukan itu," cerita dia.

Menurut dia, di RSCM terdapat tempat kosong yang bisa dibangun ruangan ICU sebanyak 100 kasur dan dapat menolong banyak orang.

"Kemudian saya coba menghubungi beberapa orang-orang yang saya pikir punya uang, saya tidak teringat pada Harvey, kemudian saya minta bantuan juga pada keluarga mantan Presiden dan sebagainya," ucap Rinawati.

Rinawati juga sempat meminta bantuan Mantan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno untuk menyampaikan kepada Presiden RI agar mengizinkan RSCM menangani pasien Covid-19.

"Dia (Pratikno) akan menyampaikan Ini pada Pak Jokowi diizinkan untuk RSCM menangani Covid, tetapi dana tidak ada Waktu itu agak sulit kita butuh cepat," terang dia.

 


Langsung Menghubungi Harvey Moeis

Saksi Fakta dalam persidangan kasus dugaan korupsi timah atas terdakawa Harvey Moeis, Suparta dan Reza. (Ist)

Setelah mendapatkan izin, Rinawati mencoba menghubungi Harvey untuk dapat membantu membangun ruang ICU di RSCM.

"Saya cuma bilang Harvey, ini Kamu tahu bahwa ini genting, saya punya Virasat, ini genting tidak bisa kita main-main, kamu bantu saya untuk merenovasi ruangan, saya punya mungkin 100 (ruangan), tapi tidak apa-apa lah 50 bed (kasur) saja dulu, saya butuh 15 sampai 20 miliar," ucap dia.

Kemudian, Harvey langsung memberikan uang Rp1 miiliar dan secara bertahap hingga mencapai Rp15 miliar dalam kurun waktu 1 bulan.

"Kemudian nanti secara bertahap akan dibantu, jadilah kita punya 50 bed (kasur). Saya kira itu yang paling besar dan kemudian saya lapor pada Pak Pratikno untuk disampaikan Kepada Pak Jokowi Bahwa kita akan bisa membantu, Saya ingin membantu negara ini melalui apa yang saya bisa," terang Rinawati.

 


Didatangi Orang BIN Sampaikan Terima Kasih

Ahli Hukum Bisnis Nindyo Pramono dihadirkan oleh JPU sebagai saksi ahli dalam persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi timah dengan terdakwa Tamron di PN Jakpus. (Ist)

Setelah sukses membangun, Rinawati bercerita dirinya didatangi oleh 6 orang BIN, termasuk salah satu Deputinya dan menyampaikan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan untuk menolong pasien Covid-19.

"Saya kaget bahwa Pak Jokowi memerintahkan BIN, BIN datang Saya bilang, buat apa seumur-umur, saya gak pernah hubungan sama BIN. Yang datang adalah Deputi, 6 orang datang bertanya, apakah bener ini namanya Prof Rinawati, betul, kamu jangan bercanda ya Buat apa saya bercanda, ini Saya tahu," kata dia.

"Kemudian Dia berkata, terima kasih Ibu Profesor, ini saya sampaikan dari Bapak Ketua, itu Pak Budi Dan juga Pak Jokowi. Saya bilang, ini bukan dari saya, tapi ibu yang memperkasai, ini penting untuk politik, karena kalau bayangkan tidak ada ICU, itu artinya orang akan tergeletak banyak mati, ini akan dipakai oleh lawan politik, untuk menjatuhkan Presiden kita, terima kasih disampaikan, sebagai ungkapan terima kasih," sambung Ratnawati.

Rinawati menambahkan, sampai saat ini Ruang ICU di Gedung Kiara sumbangan dari Harvey Moeis masih dipakai dan menjadi percontohan di RSCM.

"Mahal sekali ICU itu. (masih) ada dan ini menjadi percontohan," tandas Rinawati.

Infografis Babak Baru Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis dan Helena Lim. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya