Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melakukan langkah siaga, mengantisipasi rencana agenda kegiatan Reuni Akbar Mujahid 212 atau reuni 212 di sekitar kawasan Monas, Jakarta pada Senin, 2 Desember 2024.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus memprediksi, pergerakan di KRL Commuter Line Jabodetabek bakal lebih banyak digunakan, mengingat banyak stasiun yang dekat dengan lokasi reuni 212. Secara pengoperasian, total akan ada 1.048 perjalanan KRL Jabodetabek pada Senin hari ini.
Advertisement
"Sedangkan terkait jumlah personel pengamanan, KAI Commuter akan melakukan penebalan petugas dari internal dan unsur TNI untuk menjaga keamanan, kenyamanan, serta pengaturan alur pengguna," ujar Joni, Senin (2/12/2024).
Penambahan personel pengamanan dilakukan di stasiun-stasiun sekitar lokasi kegiatan. Di Stasiun Juanda, KAI Commuter menyiagakan 30 petugas, di Stasiun Gondangdia sebanyak 23 petugas. Sementara di Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun transit, akan ada 40 petugas.
"Petugas juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk membatasi kepadatan di peron serta memastikan keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line," imbuh Joni.
Terpantau pergerakan pengguna pada hari kerja khususnya pada Senin, terjadi pada pagi hari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun.
Joni juga mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta mengikuti arahan petugas di stasiun. Bagi pengguna yang menunggu di area peron, diminta untuk mendahulukan penumpang yang akan keluar, tidak melewati garis aman, dan menghindari menghalangi penumpang yang keluar dari Commuter Line.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjadi pengguna yang tertib demi keselamatan bersama," pungkas Joni.
Kantongi Tarif Subsidi, Pengguna KRL Commuter Line Tembus 307,8 Juta Orang
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat jumlah pengguna KRL Commuter Line mencapai 307,8 juta orang. Angka itu didapat dari pengguna KRL Commuter Line di seluruh wilayah operasi hingga Oktober 2024.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, tingkat okupansi KRL Commuter Line terus bertambah berkat adanya tarif subsidi melalui penugasan Public Service Obligation (PSO).
"Terbukti, total pengguna Commuter Line di seluruh wilayah operasi Commuter Line dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai 307.810.140 orang," terangnya, Jumat (22/11/2024).
Adapun keseluruhan, pengguna tersebut terdiri dari pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek sebanyak 271.806.800 orang, pengguna Commuter Line Merak sebanyak 3.509.387 orang, pengguna Commuter Line di wilayah 2 Bandung sebanyak 13.164.971 orang.
Termasuk pengguna di wilayah 6 Yogyakarta, yakni Commuter Line Yogyakatya-Palur sebanyak 6.513.540 orang, dan Commuter Line Prameks sebanyak 792.094 orang. Sedangkan di wilayah 8 Surabaya, sepanjang 2024 hingga 31 Oktober telah melayani sebanyak 12.023.488 orang.
"Dengan adanya PSO ini, tarif yang dibebankan kepada pengguna menjadi lebih terjangkau. Contohnya tarif Commuter Line Jabodetabek, dengan tarif Rp 3.000 untuk 25 km pertama, dan ditambahkan Rp 1.000 untuk perjalanan setiap 10 kilometer berikutnya. Sedangkan tarif Commuter Line Yogya-Palur sebesar Rp 8.000," jelas Joni.
"Ke depan, KAI Commuter akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan ekosistem transportasi terbaik dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Advertisement
PSO Lain
Tidak hanya jenis KRL, KAI Commuter juga mendapatkan penugasan PSO 2024 pada Kereta Api Perkotaan. Antara lain:
1. Commuter Line Merak (Rangkasbitung-Merak PP) dengan tarif Rp 3.000
2. Commuter Line Walahar (Purwakarta-Cikarang PP) dengan tarif Rp 4.000
3. Commuter Line Jatiluhur (Cikarang-Cikampek PP) dengan tarif Rp 3.000
4. Commuter Line Garut (Purwakarta–Cibatu-Garut PP) dengan tarif Rp 8.000-14.000
5. Commuter Line Bandung Raya (Cicalengka-Padalarang PP) dengan tarif Rp 5.000
6. Commuter Line Prameks (Yogyakarta-Kutoarjo PP) dengan tarif Rp 8.000
7. Commuter Line Dhoho/Penataran (Surabaya-Kertosono-blitar-Malang-Surabaya PP) dengan tarif Rp 10.000-30.000
8. Commuter Line Jenggala (Surabaya-Mojokerto-Sidoarjo PP) dengan tarif Rp 5.000-10.000
9. Commuter Line Supas (Surabaya-Pasuruan PP) dengan tarif Rp 6.000
10. Commuter Line Arjonegoro (Surabaya Pasar Turi-Babat-Bojonegoro PP) dengan tarif Rp 5.000-6.000
11. Commuter Line Blorasura (Surabaya-Cepu PP) dengan tarif Rp 13.000
12. Commuter Line Sindro (Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi-Indro PP) dengan tarif Rp 5.000
"Penugasan PSO bukan hanya soal menyediakan aksesibilitas transportasi yang lebih baik, tetapi juga bagian dari upaya mengurangi biaya transportasi masyarakat dan mendorong perubahan gaya bertransportasi ke arah yang lebih efisien dan ramah lingkungan," imbuh Joni.
Melalui layanan kereta PSO, Joni menambahkan, KAI Commuter ingin mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi.
Rayakan Pelantikan Prabowo dan Gibran, Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 1,5 Juta Orang
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat lonjakan penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek pada Minggu, 20 Oktober 2024. Bertepatan dengan pemberlakuan tarif khusus Rp 1, saat adanya pesta rakyat di hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Sepanjang Minggu 20 Oktober kemarin total pengguna KRL Commuter Line in and out, atau yang naik dan turun di seluruh stasiun Jabodetabek sebanyak 1.504.362 orang," jelas Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, Senin (21/10/2024).
Joni mengatakan, stasiun di dekat pusat keramaian Pesta Rakyat pun tanpa kendala. Terpantau volume pengguna di stasiun-stasiun sekitar pusat panggung pesta rakyat, semisal Stasiun Sudirman sebanyak 50.271 orang.
"Sedangkan yang turun di stasiun tersebut sebanyak 53.630 orang. Sementara itu, di Stasiun BNI City juga tercatat sebanyak 7.494 orang yang naik dan sebanyak 5.369 orang yang turun di Stasiun BNI City," terangnya.
Di sisi lain, volume pengguna yang naik di stasiun keberangkatan awal seperti Stasiun Bogor, tercatat sebanyak 51.021 orang. Lalu, Stasiun Citayam 23.490 orang, Stasiun Bekasi 22.208 orang, Stasiun Rangkasbitung 17.336 orang, dan Stasiun Tangerang sebanyak 14.020 orang
Sementara untuk stasiun transit, volume transit di Stasiun Manggarai pada 20 oktober kemarin berada di angka 149.776 orang. Disusul Stasiun Tanah Abang sebanyak 101.800 orang, Stasiun Duri 58.516 orang, dan Stasiun Kampung Bandan sebanyak 25.340 orang.
Khusus akhir pekan ada 20 Oktober kemarin, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.081 perjalanan KRL Jabodetabek di seluruh lintas. Dengan jumlah perjalanan tersebut, bisa mengantisipasi kepadatan saat menunggu perjalanan dan memberikan alternatif waktu keberangkatan.
"Dengan pengoperasian 1.081 perjalanan atau pemberlakukan pola operasional seperti hari kerja, diharapkan pengguna bisa leluasa menyesuaikan jadwal perjalanannya," imbuh Joni.
Advertisement