Skrining Kesehatan Gratis Berjalan Mulai Pekan Kedua Januari 2025

Kemenkes berharap program skrining kesehatan gratis mulai berjalan di pekan kedua Januari 2025.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Des 2024, 07:46 WIB
Skrining kesehatan gratis mulai berjalan pekan kedua Januari 2025. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengatakan bahwa program skrining kesehatan gratis diharapkan mulai berjalan pekan kedua Januari 2025.

"Harapan kita pekan kedua Januari itu ada kick-off, lalu kita jalan di seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi pada Jumat, 29 November 2024.

Satu bulan jelang berjalannya program tersebut, saat ini Kemenkes masih melakukan berbagai persiapan mulai dari petunjuk teknis (juknis), alat-alat kesehatan hingga berbagai simulasi di beberapa wilayah guna memastikan persiapan program tersebut seperti mengutip Antara.

Maria Endang Siwi membenarkan masih terdapat kekurangan dari alat-alat kesehatan (alkes) di pusat-pusat kesehatan. Hampir 2.000 pukesmas masih terdapat kekosongan alat kesehatan.

Menghadapi fakta masih ada kekosongan alkes di 2 ribu puskesmas, ia mengatakan bahwa berusaha untuk memenuhi. Namun, ada beberapa alat yang baru bisa masuk Juni 2025.

"Kita sudah mulai penuhi untuk semua puskesmas. Tapi memang tidak bisa semua itu datangnya cepat, paling cepat itu Juni. Tapi yang jelas nanti screening-nya tetap jalan, meskipun dengan metode-metode yang lain,” kata Maria Endang Siwi. 


Skrining Kesehatan Gratis, Kado Saat Ultah

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan program skrining gratis merupakan hadiah ulang tahun dari negara untuk masyarakat.

“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 31 Oktober 2024.

Menkes Budi mengungkapkan program ini berbeda dari skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan. Pada skrining JKN itu mencakup 14 jenis penyakit.


Skrining Kesehatan Berdasarkan Kelompok Usia

Program skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia. Tujuannya meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

Kategori Skrining Berdasarkan Golongan Usia

Terdapat empat golongan usia pada skrining kesehatan yang dijalankan Kemenkes RI yakni

Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.

Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.

Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.

Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan


Pemeriksaan Kolesterol Termasuk

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, skrining ulang tahun mencakup berbagai pemeriksaan kesehatan termasuk kolesterol.

“Oh iya (termasuk skrining kolesterol), skrining itu dibagi berdasarkan usia mulai dari balita, anak-anak, remaja muda, remaja dewasa, sampai lansia, nanti setiap skrining itu ada panelnya,” kata Dante kepada Health Liputan6.com saat ditemui di acara peluncuran Temuan UNDP: Transformasi Digital yang Inklusif Bukan Pilihan, tapi Keharusan di Jakarta, Senin (11/11/2024).

 

Dante menambahkan, pemeriksaan kolesterol masuk dalam panel skrining untuk kelompok usia dewasa.

“Dan salah satu di antaranya adalah panel untuk pemeriksaan kolesterol terutama untuk golongan dewasa,” ujar Dante.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya