Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (2/12/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik tipis 0,90 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,38 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 97.404 per koin atau setara Rp 1,54 miliar (asumsi kurs Rp 15.836 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 0,05 persen sehari terakhir dan 10,74 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 58,8 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,21 persen, tetapi masih melemah 0,51 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,4 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 7,00 persen dalam 24 jam terakhir dan 13,03 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 18.369 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL turun 0,13 persen dalam sehari dan 5,98 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,76 juta per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP menguat 17,14 persen dalam 24 jam dan 59,42 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 36.106 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 4,80 persen dan 2,97 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 7.002 per token.
Harga kripto hari ini seperti stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,47 triliun atau setara Rp 54.950 triliun, menguat sekitar 1,72 persen dalam sehari terakhir
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perusahaan Investasi di Wall Street Mulai Ajukan Izin Peluncuran ETF XRP ke SEC
Sebelumnya, perusahaan investasi di Wall Street mulai berlomba untuk meluncurkan ETF berbasis kripto terbaru yaitu dengan melacak harga kripto XRP Coin.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (9/10/2024), Canary Capital Group, perusahaan investasi baru yang berfokus pada aset digital yang didirikan pada September, mengajukan dokumen kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk meluncurkan ETF Canary XRP.
Hal ini terjadi hanya seminggu setelah Bitwise Asset Management Inc menjadi perusahaan pertama yang mengajukan ETF yang melacak token tersebut.
Canary, yang didirikan oleh mantan pendiri Valkyrie Funds Steven McClurg, mengatakan dalam sebuah pernyataan hal itu didorong oleh tanda-tanda lingkungan regulasi yang lebih progresif ditambah dengan meningkatnya permintaan dari investor.
Pengajuan tersebut dilakukan setelah peluncuran ETF yang sangat dinanti-nantikan yang melacak harga Bitcoin dan Ether awal tahun ini, dan karena perusahaan termasuk VanEck Asset Management dan 21Shares AG berupaya untuk meluncurkan dana yang terkait dengan token Solana.
ETF Bitcoin telah menarik hampir USD 19 miliar atau setara Rp 298,1 triliun sejak debutnya, sementara ETF Ether memiliki sekitar USD 550 juta atau setara Rp 8,6 triliun arus keluar.
Pengajuan ETF XRP menunjukkan penerbit mendorong regulator untuk membuka ledakan kripto bagi khalayak ritel yang lebih luas.
Penawaran ETF XRP muncul setelah seorang hakim federal pada Agustus memerintahkan Ripple Labs Inc untuk membayar denda perdata karena menjual token XRP-nya kepada investor institusional tanpa mendaftarkannya ke regulator AS, setelah perselisihan selama bertahun-tahun.
Pada September, pengelola aset kripto Grayscale Investments mengatakan pihaknya telah mulai menawarkan Grayscale XRP Trust, yang bertujuan untuk memberikan peluang kepada investor guna mendapatkan eksposur terhadap token yang mendukung XRP Ledger, jaringan peer-to-peer terdistribusi yang diciptakan untuk memfasilitasi transaksi finansial lintas batas.
Advertisement
Kehadiran ETF Bisa Dongkrak Harga XRP hingga USD 1.000
Sebelumnya, analis kripto CryptoTank memperkirakan harga XRP akan mencapai USD 1.000 atau sekitar Rp 15,4 juta.
Melansir News.bitcoin.com, Kamis (3/10/2024) baru-baru ini CryptoTank menyoroti potensi ETF XRP sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong harga XRP ke target.
Analis tersebut mencatat bahwa perusahaan seperti Bitwise, Canary, dan manajer aset lainnya yang berencana untuk menawarkan dana ini harus memiliki setidaknya XRP senilai USD 10 juta (Rp.154 miliar) untuk mendukung dana masing-masing.
Dengan manajer aset memegang sejumlah XRP, pasokan koin yang beredar akan berkurang. Berdasarkan hal ini, CryptoTank menegaskan bahwa harga XRP pada akhirnya akan meningkat seiring berjalannya waktu.
CryptoTank lebih lanjut mengatakan bahwa guncangan pasokan ini akan terjadi dengan cara yang "jauh lebih besar" karena lebih banyak investor institusional mulai mengadopsi token kripto tersebut.
Adapun CEO Ripple, Brad Garlinghouse juga menyatakan bahwa ia melihat akan ada lebih banyak pengajuan setelah aplikasi ETF XRP Bitwise Oleh karena itu, menurutnya, akan ada lebih banyak lembaga yang mengadopsi XRP dan memberikan investor lembaga lain eksposur terhadap token kripto tersebut.
Sejalan dengan ini, CryptoTank menegaskan bahwa perusahaan akan memiliki persediaan XRP yang besar di pembukuan mereka. Ia mengklaim bahwa inilah mengapa 100 miliar XRP bukanlah persediaan yang besar untuk kasus penggunaan token tersebut.
Ia menambahkan bahwa faktor-faktor lain akan menentukan harga XRP tetapi juga tidak meragukan bahwa ETF akan mengurangi persediaan koin yang beredar.
Bandar Kripto XRP Timbun 47 Juta Token Senilai USD 25,86 Juta, Buat Apa?
Sebelumnya, XRP, aset digital yang terkait dengan Ripple, mencatatkan aktivitas bandar yang signifikan di tengah fluktuasi harga. Data blockchain terbaru telah mengungkapkan pergerakan token yang signifikan, dengan bandar (whale) Kripto XRP mengumpulkan token senilai lebih dari USD 20 juta di tengah penurunan harga.
Hal ini kemudian memunculkan spekulasi adanya potensi pembalikan. Bandar baru-baru ini memperoleh sekitar 47 juta token XRP senilai USD 25,86 juta. Akumulasi ini terjadi pada saat harga mengalami penurunan dan kenaikan, sehingga memicu spekulasi mengenai potensi pembalikan pasar.
Melansir Coingape, Sabtu (19/7/2024), pelacak transaksi on-chain Whale Alert melaporkan dua transfer besar ke alamat dompet yang tidak diketahui. Transaksi pertama menghasilkan 22 juta token (USD 12,08 juta) dipindahkan dari Upbit ke dompet “r418…pVGH“.
Pada transfer kedua, 24,8 juta token (USD 13,7 juta) dikirim dari Binance ke dompet “rfQ9…k8Cvi“. Akumulasi besar yang dilakukan oleh XRP whale selama penurunan harga menunjukkan bahwa beberapa investor besar melihat harga saat ini sebagai titik masuk yang menarik.
Namun, sentimen pasar masih beragam. Bersamaan dengan akumulasi ini, bandar lain telah menjual sekitar 75 juta token ke bursa termasuk Bitstamp, Bitget, dan Bitso. Aktivitas penjualan ini dipandang oleh beberapa analis sebagai aksi ambil untung, sebuah strategi umum di kalangan trader.
Pada data terbaru, harga XRP diperdagangkan pada kisaran USD 0,5494. Token tersebut telah mengalami penurunan harga sebesar 4,90% selama sehari terakhir, tetapi mempertahankan kenaikan sebesar 17,94% selama seminggu. Dengan pasokan yang beredar sebesar 56 miliar XRP, kapitalisasi pasar mata uang kripto ini mencapai USD 30,7 miliar.
Advertisement