Jelang Hari Disabilitas Internasional 2024, Kemensos Luncurkan E-Katalog untuk Dukung Seniman Lukis Difabel

E-Katalog ini diluncurkan dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Des 2024, 10:07 WIB
Jelang Hari Disabilitas Internasional 2024, Kemensos Luncurkan E-Katalog untuk Dukung Seniman Lukis Disabilitas. Foto: Humas Kemensos.

Liputan6.com, Jakarta Guna mendukung seniman lukis disabilitas seluruh Indonesia, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) meluncurkan E-Katalog.

E-Katalog ini diluncurkan dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Platform yang kemudian disebut sebagai E-Katalog HDI adalah wadah digital yang memamerkan dan memasarkan karya seni lukis dari penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

Peluncuran simbolis dilakukan di TIM pada 1 Desember 2024 oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta jajaran Kemensos.

"Saya ucapkan selamat. Tiga hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk kita semua dalam rangka untuk memberikan peluang yang sama buat siapapun warga negara Indonesia dan juga akhirnya ada yang namanya kesetaraan berkarya," ujar Gus Ipul dalam acara tersebut.

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Norman Yulian, menyambut baik inisiatif ini.

"Alhamdulillah hari ini Pak Menteri memberikan hadiah Hari Disabilitas kepada kita dengan memberikan karya-karya balai-balai besar semua ikut berpartisipasi dan menampilkan produk-produk disabilitas unggulan," kata Norman.

E-Katalog HDI menampilkan 170 lukisan hasil kurasi tim Taman Ismail Marzuki yang mencakup beragam gaya seni seperti realisme, abstrak, hingga ilustrasi tokoh anime. Potret Gus Ipul dan Wamensos juga terpajang di antara karya-karya tersebut. Karya-karya ini berasal dari seniman penyandang disabilitas fisik, rungu wicara, hingga disabilitas mental.


Seniman yang Karyanya Ditampilkan di Peringatan HDI 2024

Salah satu seniman yang karyanya ditampilkan adalah Sadikin (58), pelukis impersionis asal Malang yang mahir melukis dengan kaki. Foto: Humas Kemensos.

Salah satu seniman yang karyanya ditampilkan adalah Sadikin (58), pelukis impersionis asal Malang yang mahir melukis dengan kaki.

Dalam wawancaranya, Sadikin menyampaikan rasa bangga dan gembiranya.

“Sangat bangga dan gembira sekali dari Kemensos bisa memunculkan karya-karya di e-katalog. Dan saya ikut bersuka ria karena Kemensos bisa care kepada masyarakat," katanya.

Sebagai anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) sejak 1989, Sadikin telah membawa karya-karyanya ke panggung internasional, seperti Swiss, Jerman dan daratan Asia. Salah satu lukisannya bahkan pernah terjual seharga Rp825 juta.


Lukisan Sadikin Dibeli Pengusaha

Di hari pertama peringatan HDI pada 1 Desember, Sadikin melaksanakan live painting atau melukis secara langsung disaksikan para pengunjung.

Karyanya menarik perhatian Ajik Krisna hingga diboyong oleh pemilik Oleh-oleh Krisna Bali tersebut. Selain berkarya, Sadikin aktif mengajar seni di sekolah dan sebagai guru privat di Malang.

E-katalog HDI dapat diakses di https://kataloghdi.com selama 15 hari kedepan. Diharapkan e-katalog ini dapat membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dan berdaya secara berkelanjutan.


Kesetaraan dalam 3 Area

Dalam kesempatan yang sama Gus Ipul alias Gus Mensos menyambut hangat para pengunjung yang hadir meramaikan acara HDI 2024.

"Selamat datang semua, kita buat tiga hari ini membahagiakan bagi semua dalam rangka memberikan peluang yang sama untuk siapapun warga negara Indonesia dan akhirnya ada yang namanya kesetaraan berkarya," kata Gus Mensos di TIM, Minggu (1/12/2024).

Dia juga menekankan pentingnya kesetaraan akses dalam tiga area, meliputi akses kesehatan, akses pendidikan dan akses pekerjaan. Para pengunjung bisa mengakses ketiganya dalam berbagai booth layanan yang tersedia dalam perayaan HDI 2024 di TIM ini.

Para pengunjung yang datang baik penyandang disabilitas maupun masyarakat umum bisa menikmati layanan pemeriksaan kesehatan, terapi, tes IQ, konseling dan kejiwaan, layanan alat bantu, dan layanan kesehatan lain secara cuma-cuma.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya