Harga Minyak Goreng Naik Terus, Minyakita Langka dan Sentuh Rp 17.000

Jelang Natal dan Tahun Baru, pedagang mengungkapkan harga minyak goreng kemasan naik jadi Rp 36 ribu. Selain itu, harga Minyakita juga langka.

oleh Elyza Binta Chabibillah diperbarui 02 Des 2024, 11:00 WIB
Pedagang tengah mengemas minyak curah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (15/7/2022). Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng curah hari ini, Jumat (15/7/2022) berada di level Rp15.200 per liter secara nasional. Harga ini tercatat turun yakni Rp15.236 pada Kamis (14/7/2022). (Liputab6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, terus mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu yang paling mencolok adalah harga minyak goreng, yang kini mengalami lonjakan signifikan.

Pedagang sembako, Anwar, mengungkapkan bahwa harga minyak goreng kemasan premium yang sebelumnya dijual seharga Rp 28.000 per liter kini melonjak menjadi Rp 36.000 per liter. Kenaikan harga ini, menurutnya, disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi. 

"Harga minyak goreng merek Barco naik karena biaya produksi yang semakin tinggi. Selain itu, distribusi juga jadi lebih mahal," jelas Anwar kepada Liputan6.com, Senin (2/12/2024).

Tak hanya minyak goreng kemasan premium, harga minyak goreng bersubsidi seperti Minyakita juga mulai langka di pasaran. 

Pedagang sembako lainnya, Nano, mengatakan bahwa stok Minyakita semakin terbatas, dan harganya pun mengalami kenaikan. 

"Sekarang harga Minyakita sudah mencapai Rp17.000 per liter, padahal sebelumnya hanya Rp 15.000 per liter. Stoknya juga semakin langka," ungkap Nano.


Harga Beras dan Telur Masih Stabil

Kenaikan harga menjelang Ramadan selalu terjadi pada beberapa komoditas, di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, hingga gula pasir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pedagang sembako lainnya, iis mengatakan bahwa harga beras hingga saat ini masih tetap di kisaran harga normal.

"Harga beras stabil di Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram, tergantung kualitasnya. Begitu juga dengan telur, masih bertahan di harga Rp30.000 per kilonya," ujarnya.

Meskipun demikian, Iis menambahkan bahwa sulit untuk memprediksi bagaimana harga bahan pokok tersebut akan bergerak menjelang Natal dan Tahun Baru, mengingat tren lonjakan harga bahan pokok lainnya. Faktor cuaca, musim hujan, dan permintaan yang biasanya meningkat menjelang liburan menjadi penyebab ketidakpastian ini.

“Sejauh ini harga beras dan telur masih stabil, tapi kita nggak tahu nanti pas mendekati Natal dan Tahun Baru. Biasanya kalau permintaan naik, harga juga bisa ikut naik,” tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya