Bristlecone Pine Pohon Tertua di Dunia

Pegunungan Putih (White Mountains) di California menjadi rumah bagi populasi terbesar dan tertua dari Bristlecone Pine. Di kawasan ini, pohon yang dinamai "Methuselah" telah diverifikasi berumur sekitar 4.850 tahun.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 03 Des 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi pohon, hutan. (Photo by Arnaud Mesureur on Unsplash)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bristlecone Pine (Pinus longaeva) adalah salah satu pohon tertua di dunia. Pohon jenis ini tumbuh di daerah pegunungan tinggi di Amerika Serikat bagian barat, terutama di negara bagian California, Nevada, dan Utah.

Dengan umur yang dapat mencapai lebih dari 4.800 tahun, pohon ini adalah saksi hidup sejarah panjang bumi, menyimpan cerita tentang perubahan iklim, ekologi, dan geologi selama ribuan tahun. Melansir laman Science pada Senin (02/12/2024), Bristlecone Pine tumbuh di lingkungan yang keras dan ekstrem, sering kali di ketinggian 2.900 hingga 3.600 meter di atas permukaan laut.

Habitatnya terdiri dari tanah yang miskin nutrisi, berbatu, dan kering, dengan suhu ekstrem antara musim panas dan musim dingin. Lingkungan ini tidak hanya membatasi kompetisi dengan spesies pohon lain tetapi juga membantu melindungi Bristlecone Pine dari penyakit dan serangga.

Pegunungan Putih (White Mountains) di California menjadi rumah bagi populasi terbesar dan tertua dari Bristlecone Pine. Di kawasan ini, pohon yang dinamai "Methuselah" telah diverifikasi berumur sekitar 4.850 tahun.

Methuselah menjadi salah satu organisme tertua yang diketahui manusia. Bristlecone Pine memiliki penampilan yang khas.

Batangnya bengkok dan penuh dengan retakan, yang memberikan kesan tua dan rapuh. Meskipun demikian, kayunya sangat padat dan mengandung resin yang tinggi, sehingga membuatnya tahan terhadap pembusukan.

Kulit pohonnya tebal dan berlapis, melindunginya dari api dan kondisi cuaca ekstrem. Daun Bristlecone Pine berbentuk jarum dan biasanya tetap hijau selama 30 tahun atau lebih sebelum digantikan.

Jarum-jarum ini tumbuh dalam kelompok kecil, berwarna hijau kebiruan, dan dilapisi oleh lapisan lilin yang membantu mengurangi kehilangan air. Pohon ini juga menghasilkan kerucut kecil dengan duri-duri halus di sisiknya, yang menjadi asal nama "bristlecone" (duri seperti sikat).

 


Umur Panjang

Keajaiban umur panjang Bristlecone Pine terletak pada adaptasi uniknya terhadap lingkungannya. Pohon ini tumbuh sangat lambat, dengan tambahan hanya beberapa milimeter per tahun.

Pertumbuhan yang lambat ini memungkinkan pohon untuk menghemat energi dan sumber daya dalam kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Ketahanan Bristlecone Pine terhadap penyakit dan serangga diperkuat oleh kayunya yang kaya resin.

Selain itu, sebagian besar pohon ini dapat bertahan meskipun sebagian besar jaringannya mati. Hal ini terjadi berkat sistem akar yang dalam dan efisien dalam menyerap air serta nutrisi dari tanah yang gersang.

Bristlecone Pine adalah subjek penelitian ilmiah yang penting. Lingkaran tahunannya, yang merupakan catatan pertumbuhan tahunan, digunakan untuk merekonstruksi perubahan iklim masa lalu hingga 10.000 tahun ke belakang.

Pohon ini juga membantu ahli geologi dalam menentukan usia formasi tanah dan lapisan batuan di sekitarnya melalui metode penanggalan karbon. Penelitian terhadap Bristlecone Pine telah memberikan wawasan tentang ketahanan hidup dalam kondisi ekstrem dan peran organisme panjang umur dalam ekosistem.

Meskipun Bristlecone Pine mampu bertahan dalam kondisi alam yang keras, ancaman terhadap habitatnya tetap ada. Perubahan iklim, aktivitas manusia, dan penggembalaan hewan dapat memengaruhi populasi pohon ini.

Upaya konservasi dilakukan dengan melindungi habitat alaminya, terutama di kawasan taman nasional seperti Taman Nasional Great Basin di Nevada dan Hutan Nasional Inyo di California.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya