Bakal Catatkan Saham Perdana di BEI, Cek Susunan Direksi dan Komisaris Adaro Andalan

Berikut susunan komisaris dan direksi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang akan catatkan saham perdana di BEI.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Des 2024, 12:52 WIB
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Desember 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Desember 2024. Saat ini PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sedang dalam proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 29 November-3 Desember 2024.

Seiring proses IPO Adaro Andalan Indonesia tersebut, siapa saja yang masuk jajaran direksi dan komisaris Perseroan?

Mengutip prospektus, berikut susunan direksi dan komisaris Adaro Andalan Indonesia:

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Julius Aslan

Direktur: Priyadi

Direktur: Lie Luckman

Direktur Susanti

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama (Independen): Budi Bowoleksono

Komisaris: Primus Dorimulu

Adapun Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan (61) menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2024. Sebelum menjabat direktur utama, pria lulusan Sarjana Teknik dari Institus Sains dan Teknologi Nasional pada 1989 ini pernah menjabat sebagai Chief Corporate Human Resources PT Astra International Tbk pada 2001-2004.

Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Human Resources and Corporate Service PT Bank Permata Tbkk pada 2004-2006, Direktur Human Resources PT Astra Agro Lestari Tbk pada 2006-2007.

Lalu Direktur Human Resources and IT PT Astra Honda Motor pada 2007-2009, dan Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor pada 2009-2010, Direktur AI pada 2013-2015. Lalu Komisaris PT Saptaindra Sejati pada 2013-2017, Komisaris AMT pada 2013-2021, Presiden Direktur BEP pada 2016-2017, Dewas Pengawas Yayasan Adaro Bangun Negeri pada 2018-2021, dan Komisaris Utama AJI pada 2021-2024.

Saat ini, Julian Aslan juga menjabat sebagai Direktur ADRO pada 2013 hingga saat ini.

 


Profil Komisaris Utama

Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Budi Bowoleksono (65) menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2024. Pria lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Krisnadipayana pada 1984 ini pernah menjadi diplomat karier dengan masa kerja lebih dari 34 tahun di Kementerian Luar Negeri.

Beberapa jabatan yang pernah dipegang di Kementerian Luar Negeri antara lain Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa di New York dan Jenewa serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, Austria pada 1993-2008.

Lalu Duta Besar Republik Indonesia di Kenya, Uganda, Mauritius, Seychelles, UN Environtment Program (UNEP) dan UN Habitat (2008-2010). Lalu Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada 2010-2014, dan Duta Besar Republik Indonesia di Amerika Seriakt pada 2014-2019 dan Komisaris PT Sarana Daya Mandiri pada 2019-2021.

Saat ini, Budi Bowoleksono menjabat sebagai Dewan Pengawas Yayasan Adaro Bangun Negeri pada 2021-saat ini. Lalu Komisaris Independen PT Merdeka Copper Gold Tbk pada 2020 hingga kini. Komisaris Independen AMI pada 2021 hingga saat ini, dan Komisaris Independen ADRO pada 2022 hingga saat ini.


Harga IPO AADI

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menetapkan harga saham perdana Rp 5.550 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip dari laman e-ipo, Kamis (28/11/2024), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk menawarkan 778.689.200 saham dengan nilai nominal Rp 3.125 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham itu mewakili 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Dengan harga saham perdana yang ditetapkan Rp 5.550, Perseroan akan perole dana Rp 4,32 triliun dalam rangka IPO.

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 37,23 persen untuk keperluan pemberian pinjaman oleh Perseroan kepada anak usaha yakni PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung aktivitas operasional. Sekitar 14,89 persen untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman pada 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.

“Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanian pinjaman pada 24 Juni 2024,” demikian seperti dikutip dari prospektus.

Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pemegang saham Perseroan setelah IPO antara lain masyarakat (pemegang saham ADRO) sebesar 43,12 persen, masyarakat sebesar 10 persen, Garibaldo Thohir sebesar 5,78 persen dan PT Adaro Strategic Investments (ASI) sebesar 41,10 persen.

Jadwal Penawaran IPO:

Tanggal efektif pada 26 November 2024

Masa penawaran pada 29 November 2024-3 Desember 2024

Tanggal penjatahan pada 3 Desember 2024

Tangal distribusi saham secara elektronik pada 4 Desember 2024

Tanggal pencatatan saham di BEI pada 5 Desember 2024

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya