Sadis! Anak Bunuh Ibu Kandung di Bogor dengan Tabung Gas Elpiji 3 Kg 

Wahyu mengungkapkan pelaku menyerang ibu kandungnya dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg saat korban melayani seorang pembeli.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 02 Des 2024, 13:07 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak lelaki bernama Nikson Pangaribuan alias Ucok (41) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Herlina Sianipar (61) di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra, mengatakan peristiwa pembunuhan terjadi Minggu, 1 Desember 2024 sekitar 22.30 WIB.

Wahyu mengungkapkan pelaku menyerang ibu kandungnya dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg saat korban melayani seorang pembeli.

"Saat itu korban sedang melayani pembeli, dia ngewarung di rumahnya. Tiba-tiba si anaknya ini muncul dari belakang lalu mendorong tubuh korban hingga terjatuh. Pelaku lalu mengambil tabung gas dan memukulkan ke arah kepala korban sebanyak 3 kali," ungkap Wahyu, Senin (2/12/2024).

Saksi yang menyaksikan kejadian itu langsung berlari ketakutan. Dia kemudian memberitahu tetangganya, Hotbin Pasaribu.

"Hotbin langsung menelepon temannya lagi untuk meminta bantuan. Setelah itu, ambulans dari Kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari," kata dia.

Namun nahas, saat tiba di RS Kenari, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Usai melakukan penganiayaan, pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan suzuki pikap," ujarnya.

Setelahnya, pada Senin 2 Desember 2024 sekira pukul 01.00 WIB, pelaku memarkirkan kendaraannya di tengah jalan tepat di depan RS Hermina Cileungsi. Dia berjalan kaki menuju restoran Kopi Kenangan dan membuat keributan di sana.

"Petugas yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan menangkap pelaku," kata dia.

 

 


Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Menurutnya, penyidik masih mendalami latar belakang peristiwa yang membuat tersangka tega membunuh ibunya. Penyidik sedang memeriksakan tersangka ke psikolog untuk memastikan kondisi kesehatan mental pemuda tersebut.

"Masih didalami. Pelaku kami bawa ke RS Polri Kramatjati. Diduga pelaku menderita gangguan jiwa. Menurut keterangan saksi baik keluarga maupun kerabat, pelaku beberapa kali berobat dan sering dikasih obat soroquin dan divalproex," ujarnya.


Infografis

Infografis Bom Bunuh Diri di Medan (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya