Liputan6.com, Washington DC - Sebuah kota di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, akan menyambut tahun 2025 dengan ledakan yang besar. Komisi Macon-Bibb County pada bulan November lalu telah menyetujui rencana untuk meledakkan sebuah hotel kosong dengan 16 lantai pada tengah malam di malam tahun baru.
Dilansir dari US News pada Selasa (3/12/2024), Macon-Bibb County menghabiskan USD 4,5 juta (Rp71,5 miliar) tahun lalu untuk membeli hotel tersebut di tengah proses kebangkrutan federal. Pemerintah daerah itu setuju untuk menyewa perusahaan jasa bongkar untuk meledakkan bangunan ini dengan biaya hingga USD 2,6 juta (Rp41,3 miliar), lapor sejumlah media lokal.
Advertisement
"Kami membeli properti ini untuk meledakkannya," kata Walikota Macon, Lester Miller, kepada WMAZ-TV.
Hotel ini dibuka pada tahun 1970 dan didatangi tamu-tamu termasuk Elvis, tetapi tidak pernah sukses secara finansial.
Pada tahun 1991, New York Banking Department (Departemen Perbankan New York) menyita hotel ini dan mengatakan bahwa hotel tersebut adalah salah satu bagian dari skema penipuan dan pencucian uang yang terkait dengan Bank of Credit and Commerce International.
Bank ini juga pernah dituduh membantu Saddam Hussein menyembunyikan keuntungan minyak Irak dan mendukung transaksi senjata Oliver North dengan Iran.
Terakhir beroperasi sebagai Ramada Plaza, hotel yang terletak di tepi utara pusat kota Macon, satu blok dari Sungai Ocmulgee, telah kosong sejak ditutup pada tahun 2017.
Bangunan ini dirancang oleh arsitek ternama Morris Lapidus, yang terkenal dengan hotel-hotelnya di Miami Beach, termasuk Fontainebleau. Namun, Miller mengatakan bahwa bangunan itu tidak kokoh secara struktural dan tidak dapat direnovasi.
"Kami akan mengeluarkan sedikit uang untuk merobohkan bangunan itu," kata Miller. "Namun apa yang akan Anda lihat nanti adalah bangunan pengganti yang 100 kali melebihi bangunan yang ada sekarang."
Sang walikota mengatakan bahwa kota ini belum memutuskan bagaimana lahan tersebut akan digunakan, namun lokasi tersebut dapat berkontribusi pada pembangunan kembali yang lebih besar di tepi sungai di Macon.
Namun pertama-tama, kontraktor dan pemerintah kota harus mengatur proses ledakannya.
Peledakkan Harus Dilakukan secara Hati-Hati
Russ Henry, seorang anggota vestry yang mengawasi Christ Episcopal Church, yang berjarak kurang dari dua blok dari hotel, mengatakan bahwa jemaat khawatir bahwa ledakan apapun dapat merusak tempat suci bersejarah yang dibangun pada tahun 1851 itu.
Henry mengatakan bahwa pihak gereja tidak menentang rencana pembongkaran tersebut, tetapi meminta pemerintah setempat untuk bertindak dengan hati-hati, mengingat gereja ini memiliki jendela kaca patri yang bersejarah. Gereja ini juga akan merayakan hari jadinya yang ke-200 tahun depan.
"Ini merusak pemandangan bagi seluruh komunitas, kami ingin memiliki sesuatu yang lain di sana," kata Henry.
"Kami hanya ingin memastikan bahwa gereja kami tidak diledakkan pada hari jadi kami yang ke-200 tahun."
Walikota Miller mengatakan bahwa para pemilik properti di sekitar lokasi akan dihubungi untuk diajak berdiskusi , dan mengatakan bahwa ia ingin melindungi mereka.
Advertisement