Unjuk Rasa di Georgia, 44 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Keputusan pemerintah Georgia untuk menangguhkan negosiasi terkait bergabungnya negara tersebut dengan Uni Eropa memicu aksi unjuk rasa di Tbilisi sejak Sabtu (30/11/2024) malam. Pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung parlemen. Dalam aksinya, pengunjuk rasa melemparkan batu dan menyalakan kembang api. Untuk meredam aksi unjuk rasa, pihak kepolisian setempat mengerahkan meriam air dan gas air mata. Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan pada hari Minggu (1/12) bahwa 27 demonstran, 16 polisi, dan satu pekerja media dirawat di rumah sakit.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 02 Des 2024, 15:30 WIB
Unjuk Rasa di Georgia, 44 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Keputusan pemerintah Georgia untuk menangguhkan negosiasi terkait bergabungnya negara tersebut dengan Uni Eropa memicu aksi unjuk rasa di Tbilisi sejak Sabtu (30/11/2024) malam. Pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung parlemen. Dalam aksinya, pengunjuk rasa melemparkan batu dan menyalakan kembang api. Untuk meredam aksi unjuk rasa, pihak kepolisian setempat mengerahkan meriam air dan gas air mata. Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan pada hari Minggu (1/12) bahwa 27 demonstran, 16 polisi, dan satu pekerja media dirawat di rumah sakit.
Para pengunjuk rasa menembakkan kembang api ke arah polisi pada hari keempat protes nasional menentang keputusan pemerintah untuk menunda pembicaraan keanggotaan Uni Eropa di Tbilisi pada tanggal 2 Desember 2024. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Keputusan pemerintah Georgia untuk menangguhkan negosiasi terkait bergabungnya negara tersebut dengan Uni Eropa memicu aksi unjuk rasa di Tbilisi sejak Sabtu (30/11/2024) malam. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung parlemen pada Sabtu (30/11/2024) malam. Dalam aksinya, pengunjuk rasa melemparkan batu dan menyalakan kembang api. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Untuk meredam aksi unjuk rasa, polisi mengerahkan meriam air dan gas air mata. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Sedikitnya 44 orang dilarikan ke rumah sakit akibat aksi demonstrasi di Tbilisi, Georgia yang telah memasuki hari ketiga. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan pada hari Minggu (1/12) bahwa 27 demonstran, 16 polisi, dan satu pekerja media dirawat di rumah sakit. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)
Perdana Menteri Georgia, Irakli Kobakhidze mengkritik keras aksi demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyebutnya sebagai aksi kekerasan. Ia juga memperingatkan bahwa setiap pelanggaran akan ditindak dengan hukum yang sangat ketat. (Giorgi ARJEVANIDZE/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya