Effendi Ibnoe Sebut Green Skills sebagai Peluang Kerja di Era Keberlanjutan Tanpa Harus Khawatir terhadap AI

Effendi Ibnoe, Psikolog Perkembangan Manusia, mengajak masyarakat untuk melihat peluang baru yang muncul termasuk green skills di tengah kekhawatiran terhadap kecerdasan buatan.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 02 Des 2024, 15:52 WIB
Effendi Ibnoe, Psikolog Perkembangan Manusia sekaligus direktur lembaga pelatihan ProPeople Indonesia. (IST)

Liputan6.com, Jakarta Dalam berbagai diskusi yang berlangsung di asosiasi HR dan platform media sosial, pembahasan mengenai dampak teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), terhadap dunia kerja semakin hangat. Banyak yang khawatir akan potensi jutaan pekerjaan manusia digantikan oleh AI, ditambah dengan berita mengenai gelombang PHK massal di sejumlah perusahaan.

Namun, di tengah kekhawatiran tersebut, Effendi Ibnoe, Psikolog Perkembangan Manusia sekaligus direktur lembaga pelatihan ProPeople Indonesia, mengajak masyarakat untuk melihat peluang baru yang muncul. Salah satu yang ia soroti adalah green skills atau keterampilan hijau dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern.

“Green skills adalah keterampilan yang mendukung praktik berkelanjutan (sustainability) dan ramah lingkungan di berbagai sektor,” ujar Effendi.

Effendi menjelaskan, keterampilan ini mencakup pemahaman tentang keberlanjutan, efisiensi energi, pengelolaan sumber daya alam, hingga teknologi ramah lingkungan.

“Contoh konkretnya meliputi kemampuan mengelola limbah, memahami prinsip ekonomi sirkular, hingga menerapkan solusi teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan,” tambahnya.

 


Kebutuhan Green Talent di Masa Depan

Effendi Ibnoe, Psikolog Perkembangan Manusia sekaligus direktur lembaga pelatihan ProPeople Indonesia. (IST)

Effendi juga memaparkan sejumlah sektor yang akan membutuhkan tenaga kerja dengan green skills seiring meningkatnya kesadaran global terhadap keberlanjutan, antara lain:

Transisi Energi

“Fokus pada energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, akan menciptakan kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang ini,” ujar Effendi.

Regulasi Lingkungan

Dengan regulasi lingkungan yang semakin ketat di berbagai negara, perusahaan membutuhkan profesional yang memahami hukum dan kebijakan lingkungan serta mampu membantu mereka mematuhi peraturan tersebut.

Inovasi Berkelanjutan

“Perusahaan kini berlomba-lomba berinovasi dengan produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan,” kata Effendi. Hal ini menciptakan permintaan terhadap individu yang memiliki keahlian dalam penelitian dan pengembangan produk berkelanjutan.

Manajemen Sumber Daya Alam

Effendi menambahkan bahwa kebutuhan akan ahli pengelolaan sumber daya alam, seperti air, tanah, dan keanekaragaman hayati, terus meningkat untuk memastikan keberlanjutan ekosistem.

Kesadaran Sosial dan Lingkungan

“Konsumen semakin peduli dengan isu lingkungan. Perusahaan harus merekrut tenaga ahli yang mampu menciptakan strategi pemasaran dan komunikasi berbasis keberlanjutan,” ungkapnya.

 


Pendidikan dan Pelatihan Sebagai Kunci

Effendi Ibnoe, Psikolog Perkembangan Manusia sekaligus direktur lembaga pelatihan ProPeople Indonesia. (IST)

Menurut Effendi, pendidikan dan pelatihan dalam bidang green skills akan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan di sektor publik maupun swasta.

“Dengan meningkatnya kesadaran global tentang perubahan iklim, permintaan untuk green talent akan terus tumbuh,” ujarnya.

 


Green Skills Bukan Hanya tentang Peluang Karier

Effendi menekankan, green skills bukan hanya tentang peluang karir, tetapi juga solusi untuk tantangan lingkungan yang sedang dihadapi dunia.

“Keterampilan ini bukan hanya membuka pintu pekerjaan baru, tetapi juga membantu kita menciptakan masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya