Kolesterol Tinggi Bisa Picu Testosteron Rendah, Ini 11 Dampak Negatifnya

Kadar testosteron yang rendah terasosiasi dengan masalah kesehatan syndroma metabolic, seperti kolesterol tinggi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Des 2024, 20:00 WIB
Kolesterol Tinggi Bisa Picu Testosteron Rendah, Ini 11 Dampak Negatifnya. Foto: drobotdean/freepik.

Liputan6.com, Jakarta - Testosteron adalah hormon yang berperan penting bagi pria. Hormon ini membantu pembentukan sel sperma hingga mendorong semangat hidup aktif.

Umumnya pada laki-laki, kadar testosteron yang terlalu tinggi tidak menjadi soal. Sebaliknya, kadar testosteron yang rendah terasosiasi dengan masalah kesehatan syndroma metabolic, antara lain:

Masalah-masalah kesehatan ini meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

“Mengingat testosteron punya banyak fungsi bagi pria, mulai dari hormon reproduksi yang memengaruhi kesuburan hingga masalah psikologis, gejala yang dimunculkan pun bisa bervariasi,” kata dokter spesialis andrologi Eka Hospital BSD, Christian Christoper Sunnu, dalam keterangan pers, Senin (12/2/2024).

Christian pun menerangkan soal dampak atau ciri-ciri yang mungkin dirasakan bila memiliki kadar testosteron rendah, termasuk:

  1. Mengalami suasana hati yang berubah-ubah (mood swing)
  2. rentan stres atau depresi
  3. gairah seksual menurun
  4. disfungsi ereksi
  5. kehilangan massa otot dan massa lemak meningkat
  6. kesulitan berkonsentrasi dan mengingat
  7. kelelahan kronis
  8. menurunnya performa kerja
  9. penipisan rambut atau rambut rontok
  10. penurunan kepadatan tulang
  11. sulit tidur (insomnia).

“Apabila kadar testosteron sampai menyebabkan berbagai masalah kesehatan, konsultasikan ke dokter untuk melakukan tes darah. Jika benar gejala yang dialami karena testosteron rendah, dokter dapat merujuk ke dokter spesialis andrologi,” kata Christian.


Pilihan Terapi untuk Atasi Masalah Testosteron Rendah

Beberapa opsi terapi untuk mengatasi masalah testosteron rendah, yaitu:

Terapi Penggantian Testosteron

Testosterone Replacement Therapy (TRT) atau terapi penggantian testosteron dilakukan dengan menggunakan testosteron buatan. Pemberian hormon testosteron buatan bisa dilakukan dalam berbagai cara, yaitu:

  • Injeksi: Suntikan hormon testosteron buatan yang disuntikkan ke jaringan otot setiap 1-14 hari.
  • Gel atau krim: Obat yang dioleskan setiap hari di kulit lengan atas, bahu, atau paha.
  • Skin patch: Testosteron buatan yang ditempelkan di kulit pada sore hari dan akan melepaskan hormon testosteron secara perlahan dalam 24 jam melalui kulit.
  • Tablet: Obat yang diminum secara oral ataupun ditempelkan di gusi atau pipi bagian dalam. Testosteron kemudian akan menyerap ke aliran darah.
  • Pelet: Obat yang ditanam di bawah kulit, biasanya di area pinggul atau bokong. Pelet biasanya diganti setiap 3-6 bulan.

Terapi Obat Hormon

Selain testosteron buatan, dokter juga dapat meresepkan obat hormon, yaitu Clomiphene Citrate.

Obat ini sebenarnya lebih umum digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan pada wanita. Namun, beberapa studi menyebutkan, konsumsi obat ini pada pria bisa membantu meningkatkan testosteron dan jumlah sperma.

Suplemen dan Vitamin

Beberapa vitamin dan mineral diketahui dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Dokter akan merekomendasikan beberapa suplemen untuk melengkapi terapi penggantian testosteron, seperti:

  • Vitamin D
  • Zinc
  • Magnesium
  • Dehydroepiandrosterone (DHEA)
  • L-arginine
  • D-aspartic acid.

Perubahan Gaya Hidup

Gaya hidup sehat juga dapat memengaruhi kadar testosteron. Misalnya, berolahraga diketahui dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol. Terdapat beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk dapat membantu meningkatkan kadar testosteron secara alami, yaitu:

  • Olahraga rutin 150 menit dalam seminggu, terutama olahraga beban, alias resistance training.
  • Makan makanan sehat, terutama protein rendah lemak dan lemak sehat.
  • Mengendalikan stres, dengan melakukan meditasi, yoga, menjalani hobi, atau kegiatan relaksasi lainnya untuk menurunkan kadar kortisol.
  • Tidur cukup minimal 6-8 jam setiap harinya.
  • Batasi konsumsi alkohol.

“Masalah hormon testosteron bisa menyebabkan berbagai komplikasi baik kesehatan fisik maupun psikis. Apabila mengalami berbagai keluhan di atas, cobalah konsultasikan kesehatan ke dokter spesialis andrologi,” saran Christian.

Infografis 7 Kiat Turunkan Kolesterol dengan Cepat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya