Liputan6.com, Kepri - Kabupaten Lingga sebagian besar merupakan daerah lautan. Tak heran jika kabupaten ini memiliki ragam kuliner khas berbahan dasar ikan, salah satunya ikan tamban salai.
Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, Kabupaten Lingga memiliki dua pulau besar, yakni Pulau Lingga dan Pulau Singkep. Selain dua pulau tersebut, terdapat banyak pulau-pulau kecil yang sebagian tak berpenghuni.
Sebagai daerah kepulauan, sebagian masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil menggantungkan hidupnya dari bekerja sebagai nelayan. Sebagian dari mereka masih menggunakan alat tangkap sederhana.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, sebagian nelayan di Kabupaten Lingga hanya bekerja menjaring ikan tamban. Mereka bisa ditemukan di sekitar Kecamatan Lingga dan Kecamatan Singkep Pesisir.
Sejak dahulu, ikan tamban telah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat yang tinggal di pesisir pantai atau pulau kecil di sekitar Kabupaten Lingga. Para nelayan akan pergi ke laut dengan menggunakan sampan atau perahu kecil bermesin. Tak lupa, mereka juga membawa jaring sebagai alat tradisional untuk menangkap ikan.
Salah satu daerah penghasil ikan tamban adalah di Pulau Mepar di Desa Mepar, Kecamatan Lingga. Sebagian nelayan di sana menjaring di laut yang tak jauh dari pantai.
Adapun wilayah tangkapan nelayan yang dipasang pancang kayu bertujuan untuk menarik ikan tamban berkumpul. Biasanya, wilayah tangkapan yang telah dipasang pancang hanya boleh dimiliki nelayan yang memasang pancang.
Menjual Mentah
Para nelayan umumnya menjual ikan tamban secara mentah. Namun, ada pula yang menjualnya dalam bentuk siap saji atau kering berupa ikan masin.
Salah satu jenis masakan ikan tamban siap saji adalah ikan tamban salai. Ikan ini dimasak dengan cara disalai di atas bara api.
Bagi masyarakat setempat, ikan tamban salai telah menjadi lauk sederhana tetapi sangat nikmat. Harganya pun relatif terjangkau.
Ikan tamban salai di Kecamatan Lingga, khususnya di Pulau Mepar dan Kelurahan Daik, dijual dengan harga perekor. Ikan tamban salai dibuat dengan cara menusuk ikan pada bagian mata.
Selanjutnya, ikan disusun rapi di atas besi melintang di atas tungku. Bagian bawah tungku tersebut terdapat bara api.
Ikan kemudian disalai atau dipanaskan. Ikan tamban yang disalai tidak menyentuh bara api, melainkan diberi jarak.
Setelah matang, ikan tamban salai bisa langsung dijadikan lauk tanpa perlu dimasak lagi. Biasanya, masyarakat Lingga menyantap ikan tamban salai dengan sayur pucuk ubi masak lemak dan sambal belacan.
Penulis: Resla
Advertisement