Pendukung Ridwan Kamil-Suswono Demo di KPU Jakarta, Minta Pilkada Putaran Kedua

Pendukung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 03 Ridwan Kamil-Suswono melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta. Mereka menyerukan Pilkada Jakarta berlangsung kembali di putaran kedua, lantaran temuan dugaan kecurangan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Des 2024, 19:12 WIB
Pendukung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 03 Ridwan Kamil-Suswono melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Senin (2/11/2024). Mereka menyerukan pilkada putaran kedua. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta Pendukung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 03 Ridwan Kamil-Suswono melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta. Mereka menyerukan Pilkada Jakarta berlangsung kembali di putaran kedua, lantaran temuan dugaan kecurangan.

Melalui mobil komando, orator menyatakan KPU Jakarta dinilai tidak profesional dalam menyelenggarakan Pilkada Jakarta 2024. Seperti diduga banyak terjadi distribusi Formulir C6 atau undangan pemungutan suara yang tidak diberikan kepada masyarakat.

"Pemberian Formulir C6 tersebut diberikan kurang lebih daripada 2 hari. Ini menyebabkan partisipasi masyarakat tidak penuh. Karena itu partisipasi masyarakat begitu rendah, hanya 49 persen yang aktif memberikan suara," teriak orator di depan Kantor KPU Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

Kemudian, pemberian Formulir C6 juga disebutnya bukan dilakukan oleh pengurus RT atau pemerintah setempat, melainkan kepada anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan jumlah yang tidak rasional, yakni hanya satu anggota membagikan 500 formulir.

"Untuk itu kami menyampaikan aspirasi ini dan inilah bentuk kekecewaan kami, tim pemenangan dari Ridwan Kamil-Suswono yang merasa ini merupakan secara masif, secara terstruktur, dan sistematis dari oknum yang tidak bertanggung jawab," jelas dia.

Massa aksi pun menyerukan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk segera menginvestigasi kinerja KPU Jakarta lantaran banyak sekali masyarakat yang tidak memilih ataupun golput di Pilkada Jakarta. Bahkan, mereka meminta KPU Jakarta untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh wilayah Jakarta.

"Hari ini kita datang kemari untuk memperjuangkan RIDO dua putaran. Karena apa, kita sudah dicurangi, kertas suara dicoblos duluan, Form C6 tidak diberikan kepada pendukung kita. Setujukah hari ini kita menuntut KPU Jakarta yang melaksanakan ini untuk RIDO dua putaran? RIDO, RIDO, RIDO!" kata orator.

Massa aksi menyatakan mosi tidak percaya kepada KPU Jakarta atas hasil penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024. Mereka menuntut terselenggaranya putaran kedua lantaran yakin pemenang yang sebenarnya adalah paslon 01 Ridwan Kamil-Suswono.

"Kita minta dengan keras, bahwa KPU harus bertanggung jawab atas segala kesalahan, atas segala kesalahan yang telah sengaja dilakukan oleh mereka," orator menandaskan.

 


Ridwan Kamil Siap Terima Keputusan Final Pilkada dari KPU Jakarta

Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK), mengatakan bakal menerima apapun hasil final pilkada dari Komisi Pemilihan (KPU) DKI Jakarta. Dia juga mengajak pendukung untuk bersabar menanti keputusan resmi KPU Jakarta.

"Mari kita menunggu keputusan resmi dari KPU dengan seksama. Jika hasilnya sudah final dan mengikat, pasangan RIDO akan menerima dengan baik. Sambil menunggu keputusan final KPU, semua unsur pendukung RIDO harus tetap dan terus semangat," kata RK dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11/2024).

Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang menyukseskan perhelatan Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, Pilkada Jakarta 2024 telah dihelat dengan baik dan sesuai aturan.

"Saya pribadi menghaturkan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta yang sudah berkenan menitipkan dan mempercayakan pembangunan masa depan Jakarta kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO)," kata Ridwan Kamil.

Tak lupa, mantan gubernur Jawa Barat itu juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan, partai pengusung, pendukung, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah berjuang dalam memenangkan pasangan RIDO.

Lebih lanjut, dia meminta kepada seluruh unsur pendukung RIDO agar tetap semangat untuk meneruskan perjuangan yang telah dimulai dalam membangun masa depan Jakarta.

Diketahui, pengumuman resmi penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan dilangsungkan paling lambat pada 16 Desember 2024.

Sejak 28 November 2024 hingga 3 Desember 2024, KPU baru melakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Sedangkan rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota akan dilakukan pada 5-7 Desember 2024.

Setelahnya, rekapitulasi dan penetapan hasil di tingkat provinsi akan dilakukan pada 9-11 Desember 2024. Barulah pengumuman rekapitulasi penetapan hasil Pilkada 2024 di provinsi dijadwalkan pada 10-16 Desember.


Kubu Ridwan Kamil Kirim Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Pramono-Rano

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno mendeklarasikan kemenangan di Pilkada Jakarta 2024. (Tim Pramono-Rano Karno).

Juru Bicara (Jubir) Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menanggapi munculnya karangan bunga ucapan selamat kepada Pramono Anung-Rano Karno dengan menggunakan inisial RK.

Adapun sejumlah karangan bunga itu berjejer di Rumah Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Cemara 19, Menteng, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Menurut Bernie, bisa jadi RK yang dimaksud bukanlah Ridwan Kamil.

"RK-nya itu mungkin Rano Karno. Bisa jadi, Pak Rano terlalu semangat sehingga berkirim bunga mengucapkan selamat pada diri sendiri," kata Bernie dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (29/11/2024).

Bernie menilai, karangan bunga ucapan selamat yang dikirimkan ke Posko Tim Pemenangan pasangan nomor urut 3 sebagai upaya untuk melegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta soal hasil Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, menurut Bernie, akan ada rencana dari Pramono-Rano untuk menggelar acara syukuran kemenangan sekaligus ramah tamah, meski hasil resmi dari KPU DKI Jakarta belum diumumkan.

"Ini bisa dinilai sebagai upaya mendelegitimasi KPUD. Karena hingga saat ini, KPUD belum mengumumkan hasil penghitungan suara di Pilkada Jakarta," ucap Bernie.

Jubir Ridwan Kamil-Suswono itu berharap agar seluruh pasangan cagub-cawagub tetap menjaga suasana Jakarta tetap kondusif, aman, dan nyaman. Ia juga meminta kepada seluruh pasangan cagub-cawagub tidak melakukan aksi-aksi yang dapat memperkeruh suasana di Jakarta.

"Kita harus menghormati penghitungan suara berjenjang yang sedang dilakukan oleh KPUD. Karena suara yang sah adalah suara yang nantinya akan diumumkan oleh KPUD paling lambat pada tanggal 16 Desember 2024," ungkap Bernie.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya