Liputan6.com, Bantul - Desa Wisata Kaki Langit terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa Wisata ini identik dengan nuansa alam pegunungannya yang masih asri.
Desa Wisata Kaki Langit merupakan desa wisata yang merupakan gabungan dari berbagai sektor, mulai dari pertanian, budaya, pendidikan, kuliner hingga hutan lindung. Menariknya, pengunjung dapat menikmati keindahan matahari terbit maupun terbenam. Saat cuaca cerah, pengunjung bisa merasakan sensasi seolah berada di atas awan.
Tak hanya menawarkan pemandangan yang indah, Desa Wisata Kaki Langit juga menawarkan kuliner khas Mangunan yang cukup populer, seperti thiwul aayu, gathot, dan masih banyak lagi.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari berbagai sumber, Desa Wisata Kaki Langit merupakan hasil musyawarah mufakat dari tokoh masyarakat yang tergabung dalam wadah kelembagaan KKLPMD. Desa wisata ini dibentuk pada 9 Maret 2014 yang merupakan unit kerja dari Organisasi KKLPMD Pedukuhan Mangunan.
Nama Kaki Langit merujuk pada filosofi kaki dan langit. Kaki merupakan alat gerak yang menanggung seberat apapun beban yang ada untuk terus melangkah, sedangkan langit merupakan tempat yang luas dan jaraknya tidak terbatas.
Terdapat delapan kegiatan pokok di Desa Wisata Kaki Langit sebagai daya tarik sekaligus wadah pemberdayaan masyarakat sesuai bidangnya masing-masing. Apa saja?
1. Atap langit
Atap langit merupakan ide pengembangan dari rumah warga masyarakat yang rata-rata memiliki lebih dari satu rumah. Rumah tersebut digunakan sebagai pengembangan potensi jasa penginapan berupa homestay.
Tak hanya sebagai penginapan, konsep ini juga sekaligus merupakan daya tarik tersendiri karena bangunan rumah adat tradisional berbahan kayu yang masih dipertahankan. Bangunan tersebut merupakan perpaduan alam pedesaan yang menjadi tema kampung limasan yang merupakan warisan dari nenek moyang.
2. Rasa langit
Rasa langit mengacu pada potensi aneka olahan tradisional yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai jenis olahan kuliner tradisional di Desa Wisata Kaki Langit, di antaranya gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, sayur bobor, sayur jambu mete, sambel terong, sambel bawang, sambal jenggot, sayur oyok-oyok, bothok, sayur lompong, bledak, mi lethek, gudangan, pecel, dan masih banyak lagi.
Budaya Langit
3. Budaya langit
Desa Wisata Kaki Langit memiliki berbagai macam atraksi kebudayaan sebagai warisan budaya yang adiluhung. Beberapa atraksi budaya tersebut, di antaranya gejok lesung, wayang pethilan, cokean, karawitan, panemgomo, mocopatan, kethoprak, dan masih banyak lagi.
Selain mengembangkan budaya pertunjukan, masyarakat juga memiliki ragam tradisi yang masih dilestarikan hingga kini, seperti lamaran, wiwitan, kenduri, mitoni, dan lainnya.
4. Langit terjal
Langit terjal merupakan ide pengembangan akomodasi wisata berupa angkutan khusus. Angkutan ini digunakan untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau, tetapi sangat menarik untuk dikunjungi.
Beberapa daerah tersebut adalah lereng-lereng perbukitan, sungai-sungai kecil, hutan rakyat, dan tebing-tebing. Tempat-tempat tersebut dapat dijangkau dengan angkutan berupa sepeda motor trail maupun jeep.
5. Langit ilalang
Langit ilalang hadir untuk melengkapi daya tarik Desa Wisata Kaki Langit. Para pemuda ilalang membuat aktivitas seru berupa outbound, jelajah alam, dan beberapa layanan yang bersifat edukasi.
Advertisement
Karya Langit
6. Karya langit
Sebagian masyarakat memiliki matapencaharian pokok sebagai penrajin, baik perajin kayu maupun bambu. Produk-produk tersebut dapat dikembangkan menjadi karya oleh-oleh khas atau cinderamata.
7. Langit cerdas
Langit cerdas merupakan konsep pengembangan edukasi alam pedesaan. Pengunjung dapat mempelajari tatanan kehidupan sosial masyarakat pedesaan dengan berbagai aktivitasnya.
Konsep wisata itu dapat dikemas dalam paket edukasi Muleh Ndeso. Destinasi wisata ini memungkinkan wisatawan untuk belajar kemandirian hidup.
8. Langit hijau
Mata pencaharian di bidang pertanian merupakan potensi yang bisa diolah di Desa Wisata Kaki Langit. Sektor pertanian dapat menciptakan peluang-peluang baru berupa pengembangan destinasi wisata alam, seperti hutan rakyat, terasiring, dan berbagai keindahan alam lain. Selain itu, mengenalkan berbagai jenis tanaman juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, seperti taman bunga, buah-buahan, maupun tanaman obat keluarga.
Penulis: Resla