Desainer Dwi Purwati dan Aisyah Hesti Main Warna Pelangi hingga Tenun Majalaya di Koleksi Cotton Candy

Kolaborasi Aisyah Hesti dan desainer Dwi Purwati menghasilkan koleksi “Cotton Candy” yang dipamerkan di Jakarta Kids Fashion Festival (JKFF) 2024.

oleh Wayan Diananto diperbarui 02 Des 2024, 22:18 WIB
Kolaborasi Aisyah Hesti dan desainer Dwi Purwati menghasilkan koleksi “Cotton Candy” yang dipamerkan di Jakarta Kids Fashion Festival (JKFF) 2024.

Liputan6.com, Jakarta Industri seni khususnya mode tak pernah kehabisan bakat baru. Ini terbukti lewat kolaborasi Aisyah Hesti dan desainer Dwi Purwati yang memamerkan koleksi “Cotton Candy” di ajang Jakarta Kids Fashion Festival (JKFF) 2024.

JKFF 2024 yang digelar di Pos Bloc, Jakarta, Minggu (1/12/2024), jadi saksi lahirnya koleksi “Cotton Candy” yang terdiri 14 look untuk keperluan pesta. Aisyah Hesti dan Dwi Purwati di bawah bendera Shaza by DP bermain-main dengan warna pelangi.

“Warna ungu, kuning, dan biru menyala dengan aksen bulu di sejumlah bagian. Inspirasinya dari warna pelangi dan tetap berpijak pada karakter anak-anak,” beri tahu desainer Dwi Purwati ketika diwawancara Showbiz Liputan6.com.

Salah satu nilai plus dalam koleksi “Cotton Candy” yakni penggunaan kain tekstil produksi dalam negeri termasuk wastra Nusantara seperti tenun Majalaya yang dikombinasikan dengan bahan lain. Hasil akhirnya, koleksi multitektur, warna, motif, namun nyaman.

 


Kain Velvet Hingga Tenun Majalaya

Aisyah Hesti dan desainer Dwi Purwati.

Dwi Purwati menjelaskan, pemilihan tekstil dalam negeri bukan tanpa alasan. Ia dan Aisyah Hesti prihatin dengan nasib pabrik-pabrik tekstil dalam negeri yang kini berada di ujung tanduk. Sebagai seniman sekaligus insan mode, keduanya ingin berkontribusi nyata.

“Bahan-bahannya dari dalam negeri. Kain velvet, pabriknya di Bandung. Ada juga tenun Majalaya. Kami prihatin terhadap pabrik-pabrik yang mulai tutup. Kami mendukung pabrik-pabrik ini tetap bertahan, berkembang, dan memproduksi kain-kain baru,” ujarnya. 


Terjemahkan Cotton Candy Jadi 14 Look

Salah satu koleksi Cotton Candy dari desainer Dwi Purwati dan Aisyah Hesti. (Foto: Dok. Istimewa)

Sebagai informasi, Dwi Purwati adalah tantenya Aisyah Hesti. Ia menekuni profesi menjahit dan berkecimpung di dunia UMKM selama lebih dari 20 tahun. Sementara Aisyah Hesti, lama malang melintang di dunia fashion show. Punya passion sama, keduanya lantas berkolaborasi.

“Shaza yang menjadi merek lini busana kami adalah nama anak saya. Dari ide Cotton Candy sampai jadi koleksi busana 14 look hanya butuh waktu sekitar sebulan. Kita kerjanya sat-set ha ha ha,” Aisyah Hesti membeberkan.


Peluang Kolaborasi dengan Artis Lain

Salah satu koleksi Cotton Candy dari desainer Dwi Purwati dan Aisyah Hesti. (Foto: Dok. Istimewa)

Aisyah Hesti dan Dwi Purwati tak hanya memproduksi baju anak. Mereka bikin busana orang dewasa khususnya kebaya dari Jawa Barat dengan sentuhan modern. Aisyah Hesti berharap ke depan bisa rutin merilis koleksi busana baru untuk mewarnai dunia mode Tanah Air.

“Kami menghadirkan koleksi kebaya dari berbagai daerah khususnya Jawa Barat menggunakan wastra yang dikombinasikan dengan desain modern,” kata Dwi Purwati. “(Ke depan tidak menutup kemungkinan) kolaborasi dengan desaier atau artis lain,” pungkas Aisyah Hesti.

 

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya