Liputan6.com, Jakarta - Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 menjadi pestanya para difabel. Tahun ini, Kementerian Sosial (Kemensos) merayakan peringatannya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada 1 hingga 3 Desember.
Ajang ini dimeriahkan oleh puluhan penampil. Berbagai penampilan yang meriah dan mengharukan menarik hati banyak pengunjung. Di hari pertama peringatan HDI tanggal 1 Desember 2024, sebanyak 3.000 pengunjung memadati Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Advertisement
Salah satu penampil yang turut memeriahkan HDI 2024 adalah Khansa Fathiyyah Lano. Gadis usia 7 itu merupakan penyandang disabilitas fisik yang tampil membacakan puisi di atas kursi rodanya.
Ia membawakan puisi "Kenapa Aku di Kursi Roda" karangan ayahnya yang mengetuk hati para pengunjung yang hadir di TIM.
Ibu Khansa, Laila Nursila (37) merasa bangga atas keberanian putri kecilnya membacakan puisi di depan khalayak ramai. Ini adalah kali pertama putrinya tampil dalam acara sebesar ini. Ia dan khansa merasa bahagia mereka bisa menjadi bagian dari acara HDI 2024.
"Anak saya senang sekali, tampil di depan banyak orang seperti hari ini. Terlebih bertemu banyak disabilitas lain, serasa bertemu keluarga," ungkap Laila penuh haru mengutip keterangan Kemensos, Selasa (3/12/2024).
Kata Penampil Lainnya
Selain Khansa, salah satu penampil lainnya berasal dari Kelompok Ibune Winsar dari Rawabunga. Sebanyak 13 orang gadis cilik dengan berbagai ragam disabilitas berbeda menari diiringi lagu Kicir-kicir. Disabilitas yang disandang tak halangi semangat mereka untuk tampil dengan kompak dan berani.
Ketua sekaligus pelatih Kelompok Ibune Winsar, Dwi Handayatun (47) merasa bahagia kelompok yang dipimpinnya bisa tampil dalam acara besar.
Bagi dirinya dan kelompoknya, ini adalah pengalaman baru bisa melihat dunia luar selain di lingkungan rumah mereka, terlebih berjumpa dengan banyak penyandang disabilitas. Ia merasa bahagia tak ada pandangan negatif yang mengikuti anak-anaknya.
"Ini pertama kalinya kami tampil di luar, baik anak-anak maupun ibunya. Biasanya kan cuma di rumah saja. Jadi, kami senang sekali bisa bertemu dengan banyak sekali teman-teman penyandang disabilitas lainnya, apalagi dilihat orang sebanyak ini," kata Dwi.
Advertisement
Persembahan Penyandang Disabilitas dari Berbagai Wilayah
Selain Khansa dan Kelompok Ibune Winsar, masih banyak penampilan apik lainnya. Ada penampilan live music dari Wyata Guna Band yang dibawakan oleh penyandang disabilitas sensorik netra, stand up komedi oleh Angga Wahyudi, seorang penyandang disabilitas fisik.
Dana, penyandang disabilitas fisik dari Sentra Wasana Bahagia Ternate juga turut menyumbangkan suara emasnya dengan melantunkan lagu berjudul "Hero". Sentra Kartini Temanggung juga tak mau kalah. Di sisi lain, batik ciprat karya penyandang disabilitas dipamerkan melalui peragaan busana.
Tepuk tangan riuh dari para pengunjung juga terdengar saat dua orang perwakilan dari Kelompok Ibune Winsar menyanyikan beberapa lagu dengan penuh semangat. Semua pengunjung yang hadir begitu menikmati seluruh penampilan yang ceria dan penuh percaya diri dari semua penampil hiburan.
Mensos Ingatkan Pentingnya Kesetaraan
Di hari pertama, Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono hadir memeriahkan peringatan Hari Disabilitas Internasional atau HDI 2024.
Dalam kesempatan ini, pria yang akrab disapa Gus Ipul menyambut hangat para pengunjung yang hadir meramaikan acara tersebut.
"Selamat datang semua, kita buat tiga hari ini membahagiakan bagi semua dalam rangka memberikan peluang yang sama untuk siapapun warga negara Indonesia dan akhirnya ada yang namanya kesetaraan berkarya," kata Gus Mensos di TIM, Minggu (1/12/2024).
Dia juga menekankan pentingnya kesetaraan akses dalam tiga area, meliputi akses kesehatan, akses pendidikan dan akses pekerjaan. Para pengunjung bisa mengakses ketiganya dalam berbagai booth layanan yang tersedia dalam perayaan HDI 2024 di TIM ini.
Para pengunjung yang datang baik penyandang disabilitas maupun masyarakat umum bisa menikmati layanan pemeriksaan kesehatan, terapi, tes IQ, konseling dan kejiwaan, layanan alat bantu, dan layanan kesehatan lain secara cuma-cuma.
Selain itu tersedia juga layanan literasi braille, layanan pendidikan inklusif, serta layanan keolahragaan. Di mana pengunjung bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang bisa menunjang pendidikan penyandang disabilitas baik dari segi akademis maupun non-akademis.
Advertisement