Kaki Burung Kuntul Ini Diselimuti Zat Merah Misterius, Kondisinya Bikin Khawatir

Kaki burung Heron (kuntul) di Hougang, Singapura, tertutup zat merah diduga tercemar polutan dari kanal terdekat.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 03 Des 2024, 13:05 WIB
Kaki burung kuntul yang diselimuti zat merah diduga polutan. (Photo by Anderson Ng/Facebook via Mothership)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Singapura yang sedang menuju Punggol Park pada pagi hari, 18 November, dikejutkan oleh penampakan burung heron (kuntul) yang tampak memiliki sepasang kaki berwarna merah, dilansir Liputan6.com dari Mothership, Selasa (3/12/2024).

Berpikir bahwa ia menyaksikan fenomena langka, pria bermarga Ng ini segera mengambil kamera untuk memperbesar gambar burung tersebut. Namun, setelah diperhatikan lebih dekat, Ng menyadari bahwa bukan warna alami kaki kuntul tersebut yang merah, melainkan tertutup oleh zat merah yang mencurigakan.

Merasa ada yang tidak beres, ia memeriksa lingkungan sekitar burung itu dan menemukan sumber polutan serupa di kanal terdekat. Ng membagikan pengalamannya itu di sebuah unggahan Facebook lengkap dengan foto-foto burung kuntul dan kanal yang terpapar zat merah.

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet, yang turut prihatin atas kondisi lingkungan di sekitar Hougang. Pada pagi hari berikutnya, 19 November, Ng menginformasikan melalui pembaruan unggahannya bahwa ia telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang dan Acres (Animal Concerns Research and Education Society).

Tindakannya menjadi langkah awal dalam menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi kehidupan satwa liar dari ancaman pencemaran.


Tanggapan tentang kaki kuntul yang tertutup zat merah

Kaki burung kuntul yang diselimuti zat merah diduga polutan. (Photo by Anderson Ng/Facebook via Mothership)

Acres (Animal Concerns Research and Education Society) menyatakan bahwa mereka sudah mengetahui keberadaan zat merah di kanal dekat Blok 425 Hougang Avenue 10.

Kalai Vanan Balakrishnan, co-CEO Acres, menyebut pihaknya berharap PUB telah membersihkan zat tersebut dari saluran air dan memastikan burung kuntul yang terdampak tetap dipantau. Ia juga berharap zat merah itu sepenuhnya hilang dari kaki burung tersebut.

PUB, lembaga nasional yang mengelola saluran air di Singapura, mengungkapkan bahwa mereka menerima laporan tentang zat merah itu pada malam 18 November.

Tim PUB segera diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki, tetapi hujan yang sedang berlangsung membuat sebagian besar zat merah telah menghilang, sehingga sulit untuk melacak sumbernya. Meski begitu, PUB memastikan bahwa tidak ada keanehan pada kualitas air di hilir maupun di Waduk Serangoon.


Kondisi burung kuntul yang mengkhawatirkan

Kaki burung kuntul yang diselimuti zat merah diduga polutan. (Photo by Anderson Ng/Facebook via Mothership)

PUB juga mengingatkan bahwa membuang zat berbahaya ke saluran publik adalah tindakan ilegal. Mereka mengimbau masyarakat untuk melaporkan apabila ada dugaan pencemaran. Sementara itu, mereka akan terus memantau lokasi kanal selama beberapa hari ke depan.

Ng, pengamat yang pertama kali melaporkan kejadian ini, memperbarui informasinya pada malam 19 November. Ia kembali menemukan burung kuntul tersebut dan mendapati sebagian besar zat merah telah hilang dari kakinya.

Namun, beberapa noda merah masih terlihat di tubuh dan sayap burung. Meski begitu, Ng mengamati bahwa burung itu tampak sehat dan masih bisa terbang seperti biasa, memberikan sedikit kelegaan di tengah kekhawatiran akan kondisi satwa liar tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya