Liputan6.com, Jakarta Legenda bulu tangkis Indonesia Rudy Hartono Kurniawan kembali dihantam kabar meninggal dunia. Pada Selasa 3 Desember 2024 beredar kabar kepergian juara All England delapan kali itu lewat broadcast di aplikasi percakapan.
Dalam broadcast tersebut tertera poster ucapan duka cita untuk pria bernama Rudi Hartono yang ditulis meninggal dunia di usia 87 tahun pada Senin 2 Desember 2024 pada pukul 08.21 di sebuah rumah sakit kawasan Permata Hijau.
Advertisement
Namun Rudy Hartono ternyata dalam kondisi sehat-sehat saja. Hal ini dikonfirmasi pengamat bulutangkis yang sempat menjabat sebagai Humas PBSI, Broto Happy, kepada Liputan6.com. Rupanya ada kesamaan nama sehingga banyak yang menganggap Rudy Hartono legenda All England yang wafat.
"Bukan Rudy Hartono Kurniawan sang maestro juara 8 kali All England. Lihat foto, ejaan nama, dan umurnya bukan Mas Rudy pahlawan bulutangkis Indonesia. Umur Pak Rudy 75 tahun. Itu Rudi yang lain," ucap Broto.
"Rudy Hartono Kurniawan lahir dengan nama Nio Hap Liang. Pak Rudy alhamdulillah, sehat-sehat," sambung Broto.
Sudah 2 Kali Rudy Hartono Ditimpa Isu Meninggal Dunia
Berita hoax soal meninggalnya Rudy Hartono sang legenda bulutangkis Indonesia bukan kali ini saja menyebar. Pada tahun 2018, Rudy Hartono juga sempat diberitakan tutup usia.
Padahal Rudy pada tahun 2018 dalam kondisi sehat dan sedang bermain golf.
Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono, merupakan tunggal putra tersukses di kancah All England dengan raihan delapan gelar.
Advertisement
Momen Emas Rudy Hartono
Dalam perbincangan dengan Bola.com di GOR Jaya Raya, Tangerang, pekan lalu, Rudy menyatakan momen termanis dan terpahit dalam perjalanan kariernya terjadi di All England.
"Momen paling berkesan saat merebut gelar All England untuk kali pertama. Saat itu semua berharap karena sudah hampir 10 tahun Indonesia tak juara All England lagi," kata Rudy.
Rudy merebut titel All England kali pertama pada 1968. Pada laga final, dia mengalahkan pemain Malaysia, Tan Aik Huang, 15-12, 15-9.
Sebelum Rudy, Indonesia terakhir kali mememangi All England di sektor tunggal putra melalui Tan Joe Hok pada 1959. Tak heran, saat itu Rudy sangat gembira mampu menuntaskan penantian panjang publik Indonesia.
Titel pada 1968 menjadi awal dari rentetan gelar Rudy Hartono di All England. Pria kelahiran Surabaya tersebut kemudian mampu menjuarai All England tujuh kali beruntun hingga 1974.
"Momen terbaik kedua saat meraih gelar untuk ketujuh, karena itu secara beruntun. Sedangkan yang kedelapan kan ada jeda," tegas Rudy.