Viral Kasus Pungli Bantuan Rice Cooker dari KESDM, Ini Penjelasan Kades Sarimulyo Blora

Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, buka suara soal viralnya kasus pungutan liar (pungli) bantuan rice cooker.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 03 Des 2024, 16:13 WIB
Kepala Desa (Kades) Sarimulyo Blora Budy Siswoyo. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, buka suara soal viralnya kasus pungutan liar (pungli) bantuan rice cooker dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Puluhan warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebelumnya ditarik atau dimintai tebusan ratusan ribu rupiah oleh pemerintah desa setempat untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut.

Kepala Desa (Kades) Sarimulyo, Budy Siswoyo, saat ditemui Liputan6.com, awalnya mengaku sempat menampik jika uang tebusan tersebut dikatakan sebagai pungli.

"Saya juga bingung tidak ada pungutan tapi beritanya ada pungutan. Dari pemdes memang tidak ada pemungutan sama sekali," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/12/2024).

Terkait dengan penebusan bantuan rice cooker dari KESDM, Kades Sarimulyo menjelaskan bahwa sebelumnya warga KPM yang menerima bantuan disuruh membuat proposal sendiri tidak bisa.

Kemudian mereka dimintai uang tebusan oleh pihak pemerintah desa senilai Rp100 ribu sebagai pengganti.

"Nah, jadinya yang garap proposal itu pihak Pemdes," jelasnya.

Selain itu, Kades Sarimulyo menjelaskan bahwa uang tebusan tersebut juga dipakai kebutuhan lain seperti untuk membeli materai.

Setelah kasus yang terjadi ini menuai sorotan, pihaknya kemudian langsung koordinasi dengan perangkat desanya supaya uang tebusan tersebut dikembalikan lagi kepada sejumlah 34 KPM.

"Begitu ada berita langsung yang bersangkutan saya suruh mengembalikan. Saya yakin sudah dikembalikan," ucapnya.

Berkaitan dengan kasus pungli ini, secara hukum maupun agama tidak dibenarkan. Apalagi, dalam bantuan rice cooker tersebut sudah tertera dengan jelas sudah diberi logo dan lebel hibah KESDM tidak untuk diperjualbelikan.

Berdasarkan pantauan, Forum Komunikasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) Ngawen yang terdiri dari dari Camat Ngawen, Sekcam Ngawen, Kapolsek Ngawen dan Danramil Ngawen, langsung mendatangi rumah Kades Sarimulyo untuk menyikapi persoalan yang mengemuka ini.

 


Bantuan Rice Cooker Adalah Gratis

Sebelumnya diwartakan, Manajer PLN ULP Blora, Setiyo Karminto mengatakan untuk program tersebut benar dari KESDM, tetapi pihaknya diminta melakukan survei untuk nama calon penerima. Namun, ia memastikan progam bantuan itu gratis.

"Iya mas, benar itu gratis," paparnya.

KESDM sendiri tahun ini mengucurkan bantuan 135.000 unit rice cooker yang dibagikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria. Total anggaran yang digunakan mencapai Rp 85 miliar.

Bantuan rice cooker telah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) bagi Rumah Tangga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya