Liputan6.com, Ngawi - Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim) menjadi lumbung pangan nasional dan penghasil beras nomor satu se-Indonesia sejak tahun 2021-2023, di bawah kepemimpinan Bupati Ony Anwar Harsono.
Kepala daerah yang karib disapa Mas Ony itu pun membeberkan kunci sukses Ngawi menjadi daerah penyangga pangan nomor satu nasional.
Advertisement
Dituturkan Mas Ony, satu di antara kunci sukses Ngawi menjadi lumbung pangan nasional adalah Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), yang menjadi program unggulan selama ia menjabat pada periode pertama 2021-2024.
“Dengan PRLB ini, kita meminimalkan penggunaan pupuk kimia dalam pertanian, sehingga ini akan mengembalikan kesuburan tanah,” kata Mas Ony, Selasa (3/11/2024).
Melalui program PRLB, sambung Mas Ony, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melalui dinas terkait mendorong gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk mandiri dengan membikin pupuk sendiri.
Saat ini, di setiap kecamatan di Ngawi, setidaknya terdapat 6-7 desa yang mempunyai lumbung mikro-organisme lokal (MOL) yang digunakan untuk membuat pupuk organik padat maupun cair.
“Di Ngawi total ada 19 kecamatan. Dengan mandiri pupuk, pertanian di Ngawi tak begitu terdampak saat pupuk kimia bersubsidi sulit diddapatkan di pasaran, terutama kala musim tanam tiba,” paparnya.
Mas Ony Peroleh Suara 94 Persen
Diketahui, luas baku sawah di Kabupaten Ngawi mencapai 50.105 hektare atau sekitar 40 persen dari total luas wilayah kabupaten yang mencapai 1.395,80 kilo meter persegi (km2).
Sementara, luas lahan PRLB di Kabupaten Ngawi pada Mei 2024 mencapai 12.833 hektare. Luas ini setara dengan 25,11 persen dari total luas baku sawah di Kabupaten Ngawi.
Di sisi lain, Mas Ony, menambahkan Pemkab juga mendorong petani untuk mandiri benih, kerja sama dengan offtaker, hingga mitigasi dampak kemarau.
“Dari 22.000 titik pompa air untuk pengairan sawah, lebih dari 17.500 di antaranya sudah menggunakan pompa listrik, ini lebih hemat dan memudahkan petani,” paparnya.
Pada Pilkada 2024, Mas Ony bersama Dwi Rianto Jatmiko, kembali maju sebagai pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Ngawi. Pasangan tunggal ini terpilih dengan memperoleh 94,08 persen suara.
Advertisement
Ini Misi Pada Kepemimpinan Periode Berikutnya
Mas Ony menegaskan, pada periode keduanya nanti, ia akan tetap mengusung visi Semesta Berencana Jilid II. Sehingga, ke depan Ngawi diproyeksikan tetap menjadi lumbung pangan nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi gabah kering giling (GKG) di Ngawi mencapai 771.251 ton, dengan akumulasi luasan area panen padi sekitar 124.923 hektare (ha).
Jumlah ini naik 2,03 persen atau setara 15,31 ribu ton dibandingkan produksi pada tahun 2022 yang sebesar 755.939 ton GKG.
Jika produksi GKG di Ngawi ini dikonversikan menjadi beras, maka jumlahnya mencapai 445.397 ton.
Pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten (DKPP) meraih penghargaan Peringkat 1 Indeks Pertanaman Padi (IPP) Tertinggi Tahun 2023 Tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, kepada Kepala DKPP, Supardi, pada saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kita termasuk surplus produksi padi, hasil dari produksi ini hanya 20 persen untuk konsumsi warga Ngawi, selebihnya bisa keluar untuk Jawa Timur dan nasional secara umum. Jadi, bisa dibilang Ngawi menjadi penyangga ketahanan pangan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Supardi.
Penulis: Nugroho Purbo