Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono kembali erupsi pada Selasa sore (3/12/2024), pukul 17.18 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.087 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 53 kali. Hingga hari ini, Selasa, 3 Desember 2024, Gunung Dukono di Halmahera Barat Maluku Utara masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, berdasarkan hasil pemantauan sepanjang periode Senin, 2 Desember 2024, pukul 00.00-24.00 WIT. Gunung Dukono tercatat mengalami 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 4-21 mm, dan lama gempa 38.06-350.78 detik, lalu 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-10 mm, S-P 51.24 detik dan lama gempa 81.13-198.18 detik, serta 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 3-6 mm, dominan 4 mm.
Advertisement