Pedagang Pasar Kecam Gus Miftah yang Rendahkan Pedagang Asongan

pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Des 2024, 08:40 WIB
Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah. Gus Miftah (Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyayangkan pernyataan Gus Miftah terhadap pedagang asongan es teh di sebuah acara. Ucapan yang dilontarkan Gus Miftah itu melukai pedagang kecil.

Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri menilai ucapan pendakwah Gus Miftah itu tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama. Apalagi, saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Sebagai figur publik sekaligus pejabat yang seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan. Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka," ujar Mansuri dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).

Menurut Mansuri, pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan.

“Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial. Ucapan kasar seperti ini justru kontraproduktif dengan tugas tersebut,” tambahnya.

Dia bilang, Ikappi yang selama ini menjadi wadah aspirasi pedagang pasar dan kaki lima, mendesak Gus Miftah untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka. Mansuri menegaskan, langkah itu penting untuk meredakan kekecewaan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama dan pejabat publik.

“Kita berharap agar seluruh pejabat publik menggunakan hati nurani dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Ini persoalan etika dan keberpihakan. Jadi, kami memohon sekali lagi kepada Gus Miftah untuk meminta maaf kepada pedagang kaki lima tersebut,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mansuri menyatakan pihaknya siap memfasilitasi pertemuan antara Gus Miftah dan pedagang yang bersangkutan untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

"Langkah ini tidak hanya akan memperbaiki hubungan, tetapi juga menunjukkan kebesaran hati Gus Miftah sebagai tokoh agama dan pejabat publik,” katanya.


Gus Miftah Ditegur Istana soal Candaan ke Penjual Es Teh

Tangkapan layar video ceramah Gus Miftah yang disebut menghina seorang bapak penjual es di tengah para jemaah. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Sebelumnya, penceramah kondang Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapan Gus Miftah kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.

Insiden tersebut menjadi viral setelah video kejadian tersebar luas di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.

"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).

Ia juga berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya.

Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.

“Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat,” katanya.


Ditegur Istana

Dalam video tersebut, Gus Miftah juga mengaku ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, tepatnya langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.

"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masayarakat umum," tegasnya.

Seperti diketahui, Gus Miftah saat ini sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya