Mendag Ajak UMKM Produk Makanan Sehat Bidik Pasar Ekspor

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tembus pasar ekspor.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Des 2024, 11:15 WIB
Menteri Perdagangan Budi Santoso saat memimpin ekspose produk keramik impor yang diduga tidak sesuai ketentuan di kompleks pergudangan Gundih, Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi makanan sehat untuk mulai membidik pasar ekspor.

Ajakan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan, yakni Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Program yang digagas Kemendag tersebut telah membuka jalan bagi sebanyak-banyaknya UMKM untuk mulai mempertimbangkan ekspansi ke pasar mancanegara. Mendaf harapkan gayung bersambut dan semakin banyak UMKM memanfaatkan program UMKM BISA Ekspor.

"UMKM BISA Ekspor digerakkan bersama-sama oleh pemerintah, UMKM itu sendiri, dan masyarakat. Mari kita dukung satu sama lain. Kemendag telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat UMKM manfaatkan agar bisa merambah pasar ekspor," ujar Mendag dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

"Mari kita koordinasi. Kemendag mempunyai banyak perwakilan perdagangan di luar negeri yang bisa membantu mempromosikan produk-produk makanan sehat dari UMKM dan mengajak pelaku usaha ikut pameran internasional. Ayo manfaatkan hal tersebut," serunya.

Menurut dia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag siap membantu pelaku usaha, termasuk UMKM produk makanan sehat, untuk merambah pasar ekspor yang lebih luas.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggelar penjajakan bisnis (business matching) kepasar-pasar yang berpotensi untuk makanan sehat bebas gluten. Contohnya, kawasan Australia, Eropa, dan Amerika.

Mendag Budi berharap, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan membuka jalan bagi peningkatan daya saing produk makanan sehat Indonesia di pasar global.

"Kami bersama-sama mengedepankan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi bisnis dalam mendorong penetrasi produk ekspor Indonesia ke pasar global," ungkap dia.

 


Contoh dari Mendag

Menteri Perdagangan Budi Santoso saat memimpin ekspose produk keramik impor yang diduga tidak sesuai ketentuan di kompleks pergudangan Gundih, Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.

Lebih lanjut, Mendag memberi contoh PT Ladang Sehat Indonesia atau Ladang Lima, UMKM produsen makanan olahan yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.

Ladang Lima memiliki 133 karyawan di Surabaya dan 71 karyawan di Pasuruan. Perusahaan ini memproduksi makanan sehat bebas gluten berbasis singkong.

Produk-produk tersebut didistribusikan ke hotel dan kafe melalui niaga elektronik serta disalurkan ke hotel dan kafe. Ladang Lima telah menjadi eksportir melakukan ekspor produk makanan sehat. Sekitar 10 persen produksinya telah merambah pasar Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.

"Ladang Lima harus terus meningkatkan semua aspeknya, termasuk kualitas produk dan kemasan. Manfaatkan fasilitas pelatihan ekspor Kemendag dan jaringan pameran internasionalnya," pinta Mendag.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya