Liputan6.com, Jakarta Kinerja PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) tumbuh positif pada periode sembilan bulan tahun ini yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, penjualan naik 7,76 persen menjadi Rp 198,06 miliar.
Raihan itu tumbuh signifikan dibandingkan penjualan perseroan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 183,80 miliar, sebelum tercatat di Bursa. Informasi saja, perseroan merupakan pendatang baru yang sahamnya tercatat di Bursa pada 5 Juli 2024.
Advertisement
Kenaikan penjualan hingga September 2024 berdampak positif pada laba kotor yang naik 9,46 persen menjadi Rp 38,81 miliar pada kuartal III 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 34,67 miliar.
Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, kontribusi penjualan PART kepada pihak ketiga mendominasi dengan nilai Rp 196,41 miliar dan pihak berelasi hanya Rp 1,65 miliar. Adapun penjualan terbesar senilai Rp 28,07 miliar yakni kepada PT Chemco Harapan Nusantara.
Selanjutnya penjualan PART tertuju kepada perusahaan yang berasal dari Jepang yaitu PT Roki Indonesia dengan nilai Rp 25,04 miliar, serta PT Chandra Nugerah Cipta atau yang lebih dikenal dengan sebutan PT CNC dengan nilai mencapai Rp 23,74 miliar.
"Dari ketiga mitra kerja strategisnya itu, Cipta Perdana Lancar Tbk mampu meraih penjualan hingga Rp 76,86 miliar," ungkap Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk, Hamim dalam keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).
Laba Usaha
Hingga September 2024, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 18,85 miliar, naik dibanding Rp 16,9 miliar yang dicatatkan per September 2023.
Bersamaan dengan itu, penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp 87,57 juta, penghasilan lain-lain Rp 5,06 miliar, dan beban keuangan Rp 7,89 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 12,51 miliar. Laba itu naik 7,03 persen dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,69 miliar.
Melansir laporan keuangan perseroan, aset sampai dengan September 2024 tumbuh menjadi Rp 297,93 miliar dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 221,38 miliar.
Liabilitas perusahaan sampai dengan September 2024 turun menjadi Rp 154,5 miliar dibanding Rp 157,84 miliar yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Sementara ekuitas sampai dengan September 2024 naik signifikan menjadi Rp 143,43 miliar dibanding posisi akhir tahun lau yang tercatat sebesar Rp 63,54 miliar.
Persediaan Barang
Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat persediaan yang rusak atau usang sehingga tidak dibentuk penurunan nilai atas persediaan barang.
Adapun persediaan barang PART terdiri dari bahan baku senilai Rp 12,60 miliar, barang dalam proses Rp 10,41 miliar dan barang jadi Rp 4,53 miliar. Sehingga total persediaan barang perseroan hingga akhir tahun mencapai Rp 27,54 miliar.
Pada tanggal 30 September 2024, persediaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Intra Asia, pihak ketiga, terhadap seluruh risiko dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 21 miliar. Hal ini merupakan upaya perseroan untuk menjamin keamanan persediaan barang yang dibutuhkan.
"Kami berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan," kata Hamim.
Sebelumnya, Hamim mengatakan dana IPO yang diraih PART akan digunakan untuk ekspansi bisnis mendorong produksi dengan menambah mesin produksi dengan kapasitas 160 hingga 1000 ton dan membangun gedung baru di lahan seluas 8 ribu meter persegi (m2). Pada saat itu juga Hamim menegaskan optimis dengan target pertumbuhan pendapatan 15 hingga 20 persen di 2024.
Advertisement