Lain dengan Gus Miftah, Ustaz Abdul Somad Justru Jajan Es Saat Berceramah

Ustaz Abdul Somad tak hanya mempersilahkan, UAS bahkan juga membeli dagangannya.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 04 Des 2024, 14:30 WIB
Di depan 20 ribu jemaah di alun-alun sirkuit Reka Vida Bekasi, Minggu (4/6/2023), ustaz Abdul Somad berkhotbah soal “Jangan Ada Dusta Di Antara Kita.” (Foto: Tim Qory)

Liputan6.com, Jakarta Publik sedang ramai membahas kasus viral Gus Miftah yang mengejek penjual es teh dengan kata kasar. Imbasnya, Gus Miftah dirujak warganet hingga namanya nongkrong di jajaran trending topic sejak Selasa (3/12/2024).

Di tengah ramainya topik ini, viral potongan video yang memperlihatkan Ustaz Abdul Somad berceramah di acara tablig akbar. Dalam kesempatan itu, sang ustaz meihat ada penjual es di tengah kerumunan jemaah dan memperlihatkan reaksi menyejukkan.

UAS, begitu ia disapa, mempersilakan penjual es tersebut melanjutkan aktivitasnya berdagang.

“Bolehkah berdagang saat tabligh akbar? Boleh! Kakak jual es? Boleh, mainkan terus. Berapa harga esnya satu? 5.000?” kata UAH dikutip dari video yang viral di X, Rabu (4/12/2024). 

 


UAS Membeli Dagangan

Potret UAS dan penjual es (Foto: X/ Lone_Lynx__)

Tak hanya mempersilakan, UAS bahkan juga membeli dagangannya. Sang Ustaz mengajak penjual es itu naik ke panggung dan memberinya uang.

“Ini dalam rangka kemerdekaan Indonesia gambar Presiden Bung Karno, aku nih kak, laku. Ini bukan main-main. Makasih banyak,” tutur Utaz Abdul Somad. Sang penjual pun tampak senang.


Joko Anwar Merasa Miris

Sementara itu, di medsos banyak yang bicara lantang mengenai masalah ini, salah satunya Joko Anwar. Meski tak secara eksplisit menyebut nama, namun dari penuturan kalimatnya diduga kuat Joko Anwar membahas Gus Miftah. Sutradara film Pengabdi Setan tersebut miris dengan kondisi negara saat ini.

“Indonesia ini miskin keteladanan. Banyak pemimpin, pengayom, pendidik, yang seharusnya memberikan contoh baik, malah merendahkan manusia lain,” tutur Joko Anwar dikutip dari akun X pribadinya, Rabu (4/12/2024).


Mengapa Dinormalisasi?

Dan ini bukan saja dibela, dinormalisasi oleh para pendukungnya. Tapi dirayakan. (Masih jijik mual banget tiap liat bapak itu ketawa ngakak liat orang di sebelahnya go**ok-go**okin orang nyari rejeki),” sambungnya.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya