Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PT XL Axiata Tbk telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseroan.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Des 2024, 12:34 WIB
Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan pengunduran diri Presiden Direktur Perseroan Dian Siswarini pada 3 Desember 2024. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan pengunduran diri Presiden Direktur Perseroan Dian Siswarini pada 3 Desember 2024.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/12/2024), PT XL Axiata Tbk telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur XL Axiata pada 3 Desember 2024. Hal ini akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

“Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” demikian seperti dikutip.

Perseroan menyatakan selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputus dalam RUPS Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perempuan luluasan Sarjana Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1991 menjadi Presiden Direktur XL Axiata sejak 2015 hingga kini.

Ia bergabung dengan XL Axiata sejak 1996. Pada periode 1996-2014, ia bergabung dengan memegang berbagai posisi kunci pada Departement Network and Engineering dan diangkat menjadi Network Services Director (2007-2011) dan Director/Chief Digital Services Officer pada 2011-2014. Demikian mengutip laman xl.co.id.

Perempuan yang pernah mengikuti berbagai program eksekutif, salah satunya adalah Harvard Advance Management Program, Harvard Business School di Amerika Serikat pada 2013 menjadi Group Chief of Marketing and Operation Officer pada 2014. Lalu Dian Siswarini menjadi Wakil Presiden Direktur XL Axiata pada 2014-2015.

Mengutip data RTI, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 0,45 persen ke posisi Rp 2.230 per saham. Saham EXCL dibuka stagnan di posisi Rp 2.240 per saham. Harga saham EXCL berada di level tertinggi Rp 2.260 dan level terendah Rp 2.230 per saham. Total frekuensi perdagangan 548 kali dengan volume perdagangan 69.012 saham. Nilai transaksi Rp 15,5 miliar.


Ambil Alih ServerCo Link Net, XL Axiata Siapkan Kocek Rp 1,88 Triliun

Logo XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan pengambilalihan layanan B2C ServeCo oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL). Perseroan dan XL telah menandatangani suatu perjanjian pengalihan ServeCo pada tanggal 22 Mei 2024, sebagaimana terakhir kali diubah pada 13 Agustus 2024.

Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan mengalihkan antara lain, 750.000 pelanggan perseroan kepada XL, Broadband Network Gateway (BNG), software dan aplikasi yang dimiliki dan atau dikembangkan oleh Perseroan terkait ServeCo, dan perangkat di tempat pelanggan namun tidak termasuk ONTs/Modem dan STB, contohnya wifi, wifi extenders dan smart home.

LINK dan EXCL bersama-sama mengupayakan agar rencana transaksi dapat selesai pada 1 Oktober 2024. total pembayaran yang harus dibayar oleh XL kepada Perseroan sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp 1,88 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/8/2024), potensi pendapatan dari rencana transaksi sewa aset jaringan fiber optik adalah sebesar Rp 11,07 triliun dengan total nilai agregat sebesar Rp 12.94 triliun.

 

 


Pengalihan Bisnis

Ilustrasi BTS. Credit: XL Axiata

Dengan rencana transaksi ini, perseroan berencana melakukan pengalihan bisnis residensial Perseroan kepada XL yang nantinya akan mengintegrasikan bisnis Fixed Broadband (FBB) milik Perseroan dengan bisnis mobile milik XL untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik.

Hal tersebut guna merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan Fixed Mobile Convergence (FMC) serta mendorong pertumbuhan kedua layanan tersebut di seluruh Indonesia.

"Sejalan dengan hal itu, Perseroan memutuskan untuk mentransformasi diri menjadi perusahaan infrastruktur (FiberCo) terkemuka dan fokus pada aktivitas inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan Fixed Line, guna mendorong pertumbuhan jaringan yang cepat untuk ketersediaan koneksi internet berkualitas tinggi," ungkap manajemen PT Link Net Tbk.

Implementasi transformasi FiberCo akan menjadikan Perseroan salah satu jaringan fiber terbesar di Indonesia dan menawarkan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan. Sehubungan dengan rencana transaksi, tidak terdapat perubahan kegiatan usaha Perseroan karena Perseroan hanya mengalihkan pelanggan residensial saja dan masih menjalankan kegiatan usaha penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) kepada pelanggan korporasi (B2B).

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya