Profil Hendrar Prihadi, Mantan Wali Kota Semarang Sekaligus Cawagub Jateng yang Diperiksa KPK

Hendrar Prihadi, yang lebih dikenal dengan nama panggilan "Hendi", lahir pada 30 Maret 1971 di Semarang. Ia merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara dalam keluarga dengan latar belakang militer, dimana ayahnya merupakan anggota TNI.

Hendrar memulai pendidikan dasarnya di Semarang, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Semarang. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, lalu beralih ke Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana di Semarang untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi.

Setelah menyelesaikan S1, Hendrar melanjutkan pendidikan pascasarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dan berhasil memperoleh gelar Magister Manajemen. Ia bahkan melanjutkan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Sosial, menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan pengembangan diri yang terus berlanjut.

Sebelum terjun ke dunia politik, Hendrar berkarier sebagai pengusaha dan aktif dalam organisasi kepemudaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah selama dua periode. Posisi ini memberinya pengaruh besar di kalangan pemuda, menjadi pintu gerbangnya untuk memasuki dunia politik.

Pada 2011, Hendrar diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Semarang. Ia kemudian terpilih secara resmi pada 2013 dan menjabat sebagai Wali Kota Semarang hingga 2022. Di bawah kepemimpinannya, Semarang mengalami berbagai perubahan signifikan, terutama dalam hal infrastruktur dan pembangunan ekonomi daerah. Keberhasilan ini pun memperkuat posisinya di dunia politik.

Hendrar Prihadi saat ini menjadi sorotan utama setelah dipanggil oleh KPK sebagai saksi dalam penyelidikan dugaan korupsi di Pemerintah Kota Semarang. Pemeriksaan ini terjadi di tengah masa jabatannya yang baru saja berakhir sebagai Walikota Semarang, dan menjelang Pilkada Jawa Tengah 2024, di mana ia diusung oleh PDIP sebagai calon Wakil Gubernur.

Menurut informasi yang beredar, KPK sedang menelusuri sejumlah dugaan penyalahgunaan wewenang yang melibatkan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Semarang. Hendrar, yang memimpin pemerintahan tersebut selama tiga periode, berada di garis depan dalam kasus ini, meskipun ia hanya diperiksa sebagai saksi.

Pemeriksaan KPK ini tentu memiliki dampak signifikan bagi pencalonan Hendrar Prihadi di Pilkada Jawa Tengah. Meskipun ia dikenal memiliki banyak prestasi, dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi dapat memengaruhi persepsi publik terhadapnya. Di sisi lain, Hendrar tetap menunjukkan komitmennya untuk memberantas korupsi dengan menjabat sebagai Kepala LKPP setelah masa jabatannya sebagai Wali Kota Semarang berakhir.

Hendrar Prihadi dikenal sebagai pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di Semarang, terutama dalam bidang infrastruktur dan ekonomi. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman luas dalam dunia pemerintahan.

Hendrar diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di Pemerintah Kota Semarang selama masa jabatannya sebagai Wali Kota. KPK sedang menelusuri keterlibatan sejumlah pejabat dalam penyalahgunaan wewenang tersebut.

Selama menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berhasil menjalankan berbagai program pembangunan yang membawa perubahan besar, terutama di bidang infrastruktur dan pengembangan ekonomi daerah.