Sosok Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah, Pernah Patah Tulang Saat Bekerja Jadi Tukang Kayu

Dengan berjualan, penjual es teh yang diketahui bernama Sunhaji itu menafkahi istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

oleh Henry diperbarui 04 Des 2024, 14:35 WIB
Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

Liputan6.com, Jakarta - Identitas penjual es teh yang viral usai dihina Gus Miftah banyak dicari orang yang bersimpati padanya. Pria penjual es teh yang diketahui bernama Surhaji itu setiap harinya berjualan demi menghidupi istri dan kedua anaknya.

Influencer Budi Irwanto, yang punya lembaga donasi Sandal Jepit Bareng, jadi salah satu yang menyambangi Surhaji. Melalui akun Instagram-nya, Budi terlihat mengobrol dengan ayah dua anak tersebut.

"Asalamualaikum selamat malam. Malam ini saya sudah bertemu bapak inspiratif yang berjualan es teh," tulis Budi. Surhaji ternyata baru satu tahun berjualan es teh.

"(Sebelumnya), bapak bekerja di pemotongan kayu dan mengalami cedera patah tulang tangan. Bapak tidak bisa melanjutkannya," ungkap Budi. "Akhirmya, bapak berjualan es teh. Singkat cerita, kemarin bapak baru saja menawarkan daganggannya dan hanya baru laku beberapa cup saja."

Dengan berjualan es teh, Surhaji menafkahi istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Ia kini tinggal di rumah mertuanya. Budi, melalui Sendal Jepitan Bareng, membuka donasi yang akan diberikan pada Sunhaji.

Sosok penjual es teh itu juga diangkat akun Instagram @sayaphati, Rabu (4/12/2024). Di unggahan tersebut, Surhaji diketahui tinggal di Gesari, Banyusari, Magelang, Jawa Tengah.

"Bapak Surhaji berjualan es teh menghidupi kedua anak yang masih sekolah dan keluarganya. Bapak cerita pernah dapat 10 ribu beliau tabung untuk uang jajan sekolah," tulis keterangan unggahan. 

Akun itu juga merekam momen saat Sunhaji mendapat bantuan donasi pertama dari seseorang sebanyak Rp300 ribu. Ia kemudian menyampaikan ucapan terima kasih. 


Donasi untuk Penjual Es Teh

Identitas Penjual Es Teh yang Dolok-Olok Gus Miftah, Pernah Patah Tulang Waktu Jadi Tukang Kayu.  foto: Instagram @sayaphati, @sayaptv

"Bagi yg mau berdonasi Rek 1160437738 bca An windi (kasih Kode unik (533) adalah tiga digit angka terakhir pada nominal donasi contoh 10.533 sebagai tanda #projectbahagia533. JADI TIDAK PERLU KONFIRMASI DONASI VIA DM YA karena dm sering overload. dan kita mau gunakan dm untuk berinteraksi sama kalian dan membaca berita2 dari sehati," tulis akun tersebut.

Setelah dihina Miftah dengan sebutan, "gob**k," di depan banyak orang, penjual es teh itu kini kebanjiran tawaran dari berbagai pihak yang bersimpati. Salah satunya Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) di Makassar.

Ia meminta bantuan warganet untuk mencari keberadaan penjual es teh tersebut agar bisa diberangkatkan umrah pada bulan Ramadan mendatang. "Tolong hubungi nomor admin untuk kemudian konfirmasi di mana dan daerah mana beliau tinggal. Insya Allah kami akan uruskan untuk umrah di awal Ramadan," ujarnya dalam video yang diunggah di akun TikTok dan Instagram pribadinya, Selasa, 3 Desember 2024.

Lewat keterangan di unggahan tersebut, ia mencantumkan nomor admin @amanahkhidmahtravel +62 817 821111 atau +62 811 172280. "Insya Allah umrah di bulan Ramadhan pahalanya setara dengan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam," tulisnya.

Ia juga mengaku sedih dengan kejadian yang dianggap mempermalukan sesama manusia tersebut. Ia berdoa agar penjual es teh itu terus dikuatkan Allah SWT berjuang mencari nafkah halal untuk keluarganya. "Sesama ayah yang mencari nafkah, tentu terasa betul bagaimana perjuangan kita," ucapnya lagi dalam video tersebut.


Tawaran Umrah untuk Penjual Es Teh

Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

Warganet pun menyambut baik tawaran umrah Ustaz Fakhrur untuk penjual es teh tersebut. Mereka meyakini bahwa kejadian itu menjadi cara Tuhan mengangkat derajat hambanya."Masyaa ALLAH selalu ada cara ALLAH mengangkat derajat hambaNya. semangat pak penjual esteh," komentar seorang warganet.

Selain tawaran umrah, penjual es teh itu juga mendapat tawaran beasiswa untuk anaknya dari seorang penulis sekaligus tokoh sosial Arif Nursalim atau dikenal dengan nama Salim A Fillah. Dikutip dari akun Instagramnya, ia mengunggah pertanyaan, "Ada yang tahu info tentang si Bapak? Saya ingin memberikan beasiswa pendidikan untuk anaknya."

Ia juga menyatakan bahwa tidak ada pekerjaan halal yang layak digoblok-goblokkan dan ditertawakan. "Tetap semangat para pejuang nafkah. Karena sesungguhnya Allah bisa meninggikan derajat seseorang dengan cara yang luar biasa dan Allah bisa merendahkan seseorang dengan cara yang luar biasa," tulisnya lagi.

Dalam unggahan berbeda, timnya berhasil menemui penjual es teh itu di rumahnya. Salim pun sempat berbincang dengan pria yang belum diketahui namanya itu via video call. Terungkap bahwa penjual es teh itu memiliki dua anak yang masing-masing masih duduk di kelas 2 SMP dan kelas 1 SD.


Pernyataan Maaf Gus Miftah

Penulis dan pendakwah Salim A Fillah berbincang dengan penjual es teh yang dihina Gus Miftah. (dok. Instagram @salimafillah_official/https://www.instagram.com/p/DDI5THwz1vW/?hl=en/Dinny Mutiah)

Secara langsung, dalam bahasa Jawa, ia meminta data anak-anak itu untuk diuruskan beasiswanya oleh Baitulmaal Merapi Merbabu. "Insya Allah kita urus biaya sekolahnya," ucap Salim di video yang direspons baik oleh pria itu.

Setelah viral dan menimbulkan kecaman, Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.

"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujarnya dalam sebuah video klarifikasi yang diterima kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).

Ia berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jemaah.

Pernyataan maaf ini sekaligus menjadi respons Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah. Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan dan menunjukkan komitmen untuk introspeksi diri.

 

Infografis Para Penghina Presiden di Media Sosial

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya