Istana: Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah Usai Hina Pedagang Es Teh

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui tindakan dari Gus Miftah yang menghina pedagang es teh dan secara langsung sudah menegur melalui pesan yang disampaikan Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.

oleh Devira PrastiwiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Des 2024, 14:25 WIB
Gus Miftah dan Prabowo Subianto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video viral saat Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Gus Miftah menghina Surhaji, seoang pedagang es teh keliling yang sedang berjualan saat acara tausiyah yang diisi olehnya. Lantaran viralnya video hinaan tersebut, Istana bersuara.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui tindakan dari utusan khususnya tersebut. Dia pun secara langsung sudah menegur melalui pesan yang disampaikan Sekretaris Kabinet atau Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.

"Presiden Prabowo sudah memberi teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Surhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," ujar Hasan melalui siaran video diterima, Rabu (4/12/2024).

Hasan menegaskan, sikap Presiden Prabowo adalah sangat hormat terhadap rakyat, siapa pun dia dan apa pun profesinya halal yang mereka kerjakan. Termasuk pedagang penjual es teh.

"Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun, terhadap rakyat kecil terhadap pedagang kaki lima terhadap nelayan terhadap petani terhadap siapa pun, semua orang yang bekerja keras, mereka memeras keringat mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka," ucap dia.

Hasan pun memastikan, Presiden Prabowo terus bekerja setiap hari untuk meringankan beban rakyat Indonesia, termasuk mereka kelompok kecil agar memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Presiden Prabowo beserta jajaran kabinet hari ini bekerja keras tujuh hari seminggu untuk meringankan beban masyarakat kecil, untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan supaya negara kita bisa jadi lebih baik," Hasan menandasi.

 


Gus Miftah Minta Maaf

Gus Miftah dan Presiden Prabowo. (Foto: Dok. Instagram @gusmiftah)

Diberitakan sebelumnya, usai viral dan menimbulkan kecaman, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.

"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).

Ia berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jemaah.

"Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat," kata Gus Miftah.

Pernyataan maaf ini sekaligus menjadi respons Gus Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah.

Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan dan menunjukkan komitmen untuk introspeksi diri.

 


Pedagang Pasar Kecam Gus Miftah yang Rendahkan Pedagang Asongan

Pendakwah kondang Gus Miftah bersama Prabowo Subianto (Istimewa)

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyayangkan pernyataan Gus Miftah terhadap pedagang asongan es teh di sebuah acara. Ucapan yang dilontarkan Gus Miftah itu melukai pedagang kecil.

Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri menilai ucapan pendakwah Gus Miftah itu tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama. Apalagi, saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Sebagai figur publik sekaligus pejabat yang seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan. Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka," ujar Mansuri dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).

Menurut Mansuri, pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan.

"Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial. Ucapan kasar seperti ini justru kontraproduktif dengan tugas tersebut," tambahnya.

 


Harap Pejabat Publik Gunakan Hati Nurani

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bersilaturahmi dengan Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Yogyakarta. Pertemuan ini berlangsung setelah Gibran bersama Prabowo ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. (Foto: Istimewa)

Mansuri bilang, Ikappi yang selama ini menjadi wadah aspirasi pedagang pasar dan kaki lima, mendesak Gus Miftah untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.

Mansuri menegaskan, langkah itu penting untuk meredakan kekecewaan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama dan pejabat publik.

"Kita berharap agar seluruh pejabat publik menggunakan hati nurani dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Ini persoalan etika dan keberpihakan. Jadi, kami memohon sekali lagi kepada Gus Miftah untuk meminta maaf kepada pedagang kaki lima tersebut," terang dia.

Lebih lanjut, Mansuri menyatakan pihaknya siap memfasilitasi pertemuan antara Gus Miftah dan pedagang yang bersangkutan untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

"Langkah ini tidak hanya akan memperbaiki hubungan, tetapi juga menunjukkan kebesaran hati Gus Miftah sebagai tokoh agama dan pejabat publik," jelas Mansuri.

Infografis Pertemuan Menhan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya