Liputan6.com, Jakarta Manchester City tengah menghadapi isu internal yang mengkhawatirkan. Hubungan antara manajer Pep Guardiola dan pemain kunci Kevin De Bruyne dikabarkan memburuk, menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan tim yang dikenal solid dan penuh prestasi ini.
Kembalinya Kevin De Bruyne setelah cedera panjang seharusnya menjadi kabar baik bagi para pendukung City. Namun, kenyataannya justru memunculkan tanda tanya. Sang maestro lapangan tengah kini sering menjadi cadangan, bahkan tidak tampil dalam beberapa laga penting, termasuk saat City kalah dari Liverpool di Anfield.
Advertisement
Situasi ini tidak hanya memengaruhi performa tim di lapangan, tetapi juga mengguncang dinamika internal klub. Apa yang sebenarnya terjadi di antara Guardiola dan De Bruyne, serta bagaimana hal ini bisa berdampak pada masa depan Manchester City? berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (4/12).
Awal Konflik: Kekecewaan atas Peran yang Berkurang
Hubungan Kevin De Bruyne dan Pep Guardiola mulai memanas ketika gelandang Belgia itu lebih sering berada di bangku cadangan setelah pulih dari cedera. Keputusan Guardiola ini menimbulkan spekulasi, terutama karena De Bruyne dikenal sebagai pemain vital dalam strategi tim.
Meskipun Guardiola sering beralasan bahwa rotasi pemain dilakukan demi kebugaran tim, banyak pihak yang menganggap alasan tersebut kurang masuk akal, mengingat De Bruyne adalah salah satu gelandang terbaik Liga Inggris dalam dekade terakhir. Absennya dia dari beberapa laga penting, termasuk melawan Liverpool, semakin memperkuat asumsi adanya konflik.
Pengurangan peran De Bruyne di lapangan juga dikaitkan dengan pendekatan Guardiola yang cenderung mengambil alih kendali penuh atas semua aspek tim, bahkan jika itu berarti mengorbankan hubungan dengan pemain kunci.
Advertisement
Ketegangan dalam Tim: Isu Kontrak dan Masa Depan De Bruyne
Ketegangan antara Guardiola dan De Bruyne semakin terlihat ketika pembicaraan kontrak sang pemain ditunda. Kontrak De Bruyne akan habis pada akhir musim ini, namun belum ada kejelasan mengenai perpanjangan kontrak tersebut.
De Bruyne, yang sebelumnya menyatakan bahwa dirinya nyaman di Manchester City, kini mulai mempertimbangkan opsi lain, termasuk tawaran besar dari klub-klub di Arab Saudi. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan fans, mengingat peran krusialnya selama bertahun-tahun di bawah asuhan Guardiola.
Banyak pihak menduga bahwa masalah komunikasi antara De Bruyne dan Guardiola turut memengaruhi situasi ini. Tanpa kejelasan, spekulasi tentang kepergian De Bruyne semakin menguat, terutama jika hubungan keduanya terus memburuk.
Penurunan Performa Man City: Dampak Retaknya Hubungan
Manchester City telah menunjukkan penurunan performa yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Kekalahan dari Liverpool dan kegagalan meraih kemenangan dalam enam laga terakhir menjadi bukti bahwa ada masalah besar di tim.
Retaknya hubungan Guardiola dan De Bruyne dianggap sebagai salah satu penyebab ketidakstabilan ini. Absennya De Bruyne dalam beberapa laga penting mengurangi kreativitas di lini tengah, yang berimbas pada kurangnya peluang mencetak gol.
Situasi ini juga memengaruhi moral tim secara keseluruhan. Ketika pemain senior seperti De Bruyne mengalami ketegangan dengan manajer, hal tersebut dapat menciptakan ketidakpastian di ruang ganti, yang pada akhirnya berdampak negatif pada performa tim.
Advertisement
Respons Guardiola: Strategi atau Ego?
Pep Guardiola dikenal sebagai manajer yang perfeksionis dan memiliki kontrol penuh atas timnya. Namun, pendekatannya kali ini dianggap terlalu keras, terutama dalam menangani pemain bintang seperti De Bruyne.
Keputusan Guardiola untuk sering mencadangkan De Bruyne menimbulkan pertanyaan besar di kalangan analis sepak bola. Apakah ini bagian dari strategi rotasi untuk menjaga kebugaran pemain, ataukah ada ego yang bermain dalam pengambilan keputusan tersebut?
Guardiola telah membangun dua tim yang luar biasa selama berada di Manchester City, tetapi pendekatannya yang keras terhadap pemain kunci kini mulai dipertanyakan. Apakah pendekatan ini masih relevan dalam menjaga keharmonisan tim?
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Manchester City?
Masa depan hubungan Guardiola dan De Bruyne masih menjadi tanda tanya besar. Dengan jendela transfer Januari yang semakin dekat, banyak yang bertanya-tanya apakah City akan mempertahankan De Bruyne atau memilih untuk menjualnya demi menghindari konflik lebih lanjut.
Selain itu, situasi ini juga akan menjadi ujian bagi Guardiola sebagai manajer. Apakah ia mampu memperbaiki hubungan dengan De Bruyne, ataukah konflik ini akan menjadi awal dari perpecahan di Manchester City?
Pendukung City tentu berharap kedua pihak dapat menemukan solusi yang baik demi kepentingan tim. Namun, dengan spekulasi yang terus berkembang, masa depan City tampaknya akan menghadapi tantangan besar.
Advertisement
Apa penyebab hubungan Guardiola dan De Bruyne memburuk?
Ketegangan ini muncul akibat pengurangan peran De Bruyne di tim, ditambah isu kontrak yang belum diperpanjang.
Bagaimana pengaruh konflik ini terhadap performa Man City?
Retaknya hubungan keduanya telah berdampak pada performa tim, terlihat dari penurunan kreativitas di lini tengah dan hasil buruk.
Advertisement
Apakah De Bruyne akan meninggalkan Manchester City?
Masa depan De Bruyne belum pasti, namun spekulasi tentang kepindahannya ke Arab Saudi semakin menguat.
Apa langkah yang akan diambil Guardiola untuk mengatasi masalah ini?
Guardiola kemungkinan akan mengevaluasi situasi pada jendela transfer Januari atau mencoba memperbaiki hubungan dengan De Bruyne.
Advertisement
Apakah Man City bisa bangkit dari situasi ini?
Dengan sejarah kesuksesan mereka, City memiliki peluang untuk bangkit, tetapi konflik internal harus segera diselesaikan.