Liputan6.com, Jakarta -a Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan kepada para penyuluh agama untuk bisa berdakwah dengan arif dan bijaksana, jangan suka klaim kebenaran bahkan mengkafirkan orang lain.
"Orang yang suka menyalahkan orang lain, pertanda orang itu masih harus belajar. Tapi jika orang itu tidak menyalahkan orang lain maka mereka sudah belajar. Orang itu sudah arif," kata Nasaruddin Umar saat menutup Kemah Akbar di Bogor, Rabu (4/12/2024).
Advertisement
Menurutnya, seorang penyuluh agama yang baik adalah berperilaku arif dan bijaksana dan mampu mengelola serta memberikan solusi tanpa harus mencari kambing hitam.
"Orang arif tidak pernah pernah mencari kambing hitam, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan. Itu lah kader. Orang pintar banyak tapi orang arif hanya sedikit. Kalian disamping (harus) pintar juga arif," paparnya.
Tak hanya itu, kader penyuluh agama juga harus kreatif dan bisa menjaga keberagaman dengan cinta.
"Buktikan, jika kita mencintai Tuhan pasti mencintai mahluknya," kata Nasaruddin.
Garda Terdepan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kamaruddin Amin menambahkan, penyuluh agama merupakan garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
"Penyuluh agama adalah entitas fundamental bagi bangsa Indonesia. Mereka menjadi pelopor stabilitas sosial, khususnya saat ada ancaman ideologi transnasional atau pihak-pihak yang ingin merusak nilai-nilai bangsa," ujarnya.
Kamaruddin juga menyoroti peran penting penyuluh agama dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim.
"Penyuluh agama dapat menjadi ujung tombak mitigasi dampak perubahan iklim. Mereka tidak hanya berbicara soal agama, tetapi juga bertindak nyata untuk menciptakan lingkungan yang hijau, sehat, dan harmonis," tambahnya.
Advertisement
1.000 Kader
Sementara itu, pada kegiatan Kemah Akbar yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Kementerian Agama diikuti oleh 1.000 kader penyuluh lintas agama dan aktivis ormas kepemudaan dari Jabodetabek dan berbagai provinsi di Indonesia.
Tema yang diusung pada Kemah Akbar yang digelar 3 hari ini yakni: Upaya Kristalisasi, Inkubasi, dan Transmisi Nilai Moderasi Beragama Melalui Model Kampung Moderasi Beragama (KMB).