Sambangi Rumah Penjual Es Teh yang Disebut dalam Ceramahnya, Gus Miftah Sampaikan Permintaan Maaf

Gus Miftah telah menyampaikan permohonan maaf setelah video yang menampilkan kata-kata kasar terhadap seorang pedagang es teh menjadi viral di media sosial.

oleh Miranti diperbarui 04 Des 2024, 15:45 WIB
Gus Miftah (Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta Gus Miftah Maulana Habiburrahman, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah sebuah video viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat melontarkan kata-kata yang dianggap kasar kepada seorang pedagang es teh saat mengisi acara pengajian. Momen ini terjadi saat ia bercanda dengan penjual es teh bernama Sunhaji, tetapi pernyataannya justru dianggap merendahkan dan mempermalukan pedagang tersebut.

Reaksi dari netizen sangat beragam, dengan banyak yang mengecam tindakan Gus Miftah yang dianggap berlebihan dan tidak pantas, terutama mengingat posisinya sebagai seorang ulama. Setelah video tersebut menyebar luas, Gus Miftah merasa perlu memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya. Ia menjelaskan bahwa ucapannya dimaksudkan sebagai guyonan, namun ia juga menyadari bahwa hal tersebut bisa menyinggung banyak orang.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Gus Miftah mengunjungi Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah, pada 4 Desember 2024, untuk meminta maaf secara langsung. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam meredakan situasi dan menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki kesalahan. Kejadian ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam berkomunikasi, terutama bagi tokoh publik yang memiliki pengaruh besar.

 


1. Kejadian yang Memicu Kontroversi

Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

Dalam sebuah acara pengajian yang berlangsung di Magelang, Gus Miftah, seorang tokoh dakwah yang dikenal luas, membuat pernyataan yang mengejutkan. Dalam video yang beredar, Gus Miftah tampak meminta seorang pedagang es teh bernama Sunhaji untuk menjual dagangannya dengan menggunakan kata-kata yang dianggap kasar. Reaksi dari jamaah di lokasi pun beragam, dengan sebagian di antaranya memberikan sorakan sebagai respons terhadap candaan tersebut.

Pernyataan Gus Miftah ini segera menarik perhatian publik dan memicu perdebatan di berbagai platform media sosial. Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas, sementara yang lain berpendapat bahwa itu hanya sekadar lelucon yang tidak perlu dipermasalahkan. Kontroversi ini menunjukkan bagaimana sebuah pernyataan bisa memicu reaksi yang beragam di masyarakat.

Setelah video tersebut viral, berbagai komentar dan tanggapan muncul dari netizen. Beberapa orang mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap penggunaan bahasa kasar dalam konteks dakwah, sementara yang lain mempertahankan bahwa humor adalah bagian dari pendekatan Gus Miftah dalam menyampaikan pesan.

 


2. Video Viral yang Menyebabkan Kehebohan

Identitas Penjual Es Teh yang Dolok-Olok Gus Miftah, Pernah Patah Tulang Waktu Jadi Tukang Kayu.  foto: Instagram @sayaphati, @sayaptv

Setelah video yang menampilkan Gus Miftah menyebar luas di platform media sosial, publik memberikan berbagai tanggapan. Banyak netizen mengecam tindakan yang dianggap merendahkan pedagang kecil tersebut. Perkataan yang disampaikan Gus Miftah dinilai tidak pantas dan dapat berdampak negatif terhadap harga diri individu yang terlibat.


3. Gus Miftah Klarifikasi dan Minta Maaf

Penulis dan pendakwah Salim A Fillah berbincang dengan penjual es teh yang dihina Gus Miftah. (dok. Instagram @salimafillah_official/https://www.instagram.com/p/DDI5THwz1vW/?hl=en/Dinny Mutiah)

Gus Miftah, seorang tokoh publik yang dikenal luas, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan permohonan maaf melalui sebuah video. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa ucapan yang sebelumnya ia sampaikan dimaksudkan sebagai guyonan. Namun, ia menyadari bahwa candaan tersebut tidak diterima dengan baik oleh sebagian orang.

Gus Miftah mengakui bahwa leluconnya mungkin telah menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu perasaan banyak pihak. Oleh karena itu, ia dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang merasa tersakiti atau terganggu oleh ucapannya. Permintaan maaf ini menunjukkan kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai seorang publik figur.

 


4. Pertemuan dengan Pedagang Es Teh

Potret Gus Miftah Temui Sonhaji Penjual Es Teh (Sumber: Instagram/magelang_raya)

Pada tanggal 4 Desember 2024, Gus Miftah melakukan kunjungan langsung ke kediaman Sunhaji yang terletak di Desa Banyusari, Magelang. Dalam pertemuan tersebut, Gus Miftah menyampaikan permohonan maaf secara pribadi kepada Sunhaji. Ia mengekspresikan penyesalan mendalam terkait insiden yang terjadi sebelumnya.

Sunhaji menerima permintaan maaf tersebut dengan baik dan merasa senang atas kedatangan Gus Miftah. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan antara keduanya dan menunjukkan pentingnya komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan.


5. Gus Miftah Menanggapi Kecaman Publik

Gus Miftah menjelaskan bahwa ia memiliki kebiasaan untuk bercanda dengan orang-orang di sekitarnya. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa tidak semua candaan dapat diterima dengan baik oleh semua orang. Dalam beberapa situasi, lelucon yang dilontarkannya bisa saja menyinggung perasaan orang lain.

Menurut Gus Miftah, pengalaman ini memberikan pelajaran penting bagi dirinya. Ia berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dan bertindak di masa mendatang. Kesadaran ini menunjukkan pentingnya memahami konteks dan perasaan orang lain saat berkomunikasi.

 


6. Teguran dari Sekretaris Kabinet

Gus Miftah Minta Maaf dan Temui Langsung Penjual Es Teh. (instagram/gusmiftah)

Insiden yang terjadi baru-baru ini membawa konsekuensi bagi Gus Miftah. Ia menerima teguran resmi dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran tersebut menekankan pentingnya Gus Miftah untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam setiap pernyataan yang disampaikannya di hadapan publik.

 


7. Kesimpulan dan Pelajaran yang Bisa Dipetik

 Insiden yang bermula dari sebuah guyonan ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Gus Miftah menekankan pentingnya menjaga sikap dan pemilihan kata agar tidak menyinggung perasaan orang lain, terutama dalam situasi publik yang ramai.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya