PP Infrastruktur Jual Saham PT UMT ke Mitratel

PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur menjual saham salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan Mitratel.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Des 2024, 00:24 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur seperti pengolahan air bersih dan telekomunikasi melakukan Penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).

Acara ini dihadiri oleh Plh. Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Bin Nahadi, Perwakilan Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Media Kementerian BUMN Wawan Chaerul Anwar, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad beserta jajaran, Direktur Strategi Portofolio PT Telkom Indonesia Tbk Budi Setyawan Wijaya, Direktur Utama PT PP Infrastruktur Helmi Adam beserta jajaran, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Theodorus Ardi Hartoko beserta jajaran.

Kesepakatan ini merupakan langkah strategis bagi semua pihak yang terlibat. Melalui transaksi ini, PT PP berhasil merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya. Sebaliknya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visinya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.

“Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing," kata Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara dikutip Rabu (4/12/2024).

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.

"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific," kata dia.

 


Fiber Optik

PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur menjual saham salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan Mitratel.

Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714 Km fiber optik. Berdasarkan jumlah tersebut, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa. Melalui jual beli saham ini Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 Km dan billable length sepanjang

12.524 Km sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 Km.

“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga dibidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” tegas Teddy.

Aksi korporasi ini diharapkan dapat mendukung pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk menyongsong era 5G di Indonesia.

Acara ditutup dengan penandatanganan dokumen oleh perwakilan dari PP Infra, YKKPP dan Mitratel, serta disaksikan oleh Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara, Direktur Strategic Portfolio TelkomGroup Budi Setyawan Wijaya, Jajaran Direksi PP Infra dan Mitratel serta pemangku kepentingan. Semua pihak optimis bahwa sinergi ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga untuk mendukung pembangunan ekonomi digital Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya