Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bakal menyiapkan mudik gratis selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Program mudik gratis itu dibagi ke beberapa moda transportasi, yakni darat, kereta api, dan kapal laut.
Dia menerangkan, secara total ada kuota sebanyak 38.772 orang penumpang dan 2.320 angkutan sepeda motor gratis dari tiga moda transportasi tersebut.
Advertisement
"Kementerian Perhubungan menyediakan 3 program mudik gratis pada masa Nataru 2024-2025, dengan total kapasitas 38.772 penumpang, dan 2.320 sepeda motor," ujar Dudy dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Sebagai rinciannya, Direkturat Jenderal Perhubungan Darat menyediakan 11 rute tujuan mudik dari Jakarta ke Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun, dan Kediri. Rute ini akan diangkut dengan 88 unit bus dan 2 unit truk untuk kapasitas 3.500 penumpang.
Berikutnya, Direktur Jenderal Perketapian menyediakan mudik gratis dengan rute Jakarta Gudang-Lempuyangan PP. Lintas ini dimulai di Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Cirebon, Stasiun Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo, dan berakhir di Stasiun Lempuyangan.
"Dengan kapasitas 5.300 penumpang, dan 2.320 sepeda motor, (berlaku pada) periode angkutan motor gratis 10 hari," kata Dudy.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut juga menyediakan 100 ruas trayek pelayaran angkutan laut pulang-pergi (PP). Melalui layanan ini, disediakan kuota dengan kapasitas 29.972 penumpang.
59,52 Juta Orang Pakai Kendaraan Pribadi
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi ada sebanyak 110,67 juta orang yang bepergian selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mayoritas masyarakat diramal akan menggunakan kendaraan pribadi.
Dia mengatakan, data tersebut diambil dari survei yang sudah dilakukan. Hasilnya, pengguna kendaraan pribadi mendominasi pergerakan di libur Nataru 2024/2025 nanti.
"Prediksi pilihan utama penggunaan kendaraan pribadi sebesar 53,78 persen atau sekitar 59,52 juta," ujar Dudy dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Mengacu pada data yang dimilikinya, sebanyak 36,07 persen atau 39,92 juta masyarakat akan menggunakan mobil. Sementara itu, 17,71 persen sisanya atau 19,6 juta orang akan menggunakan sepeda motor.
Advertisement
Pengguna Angkutan Umum
Pada saat yang sama, jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan umum lebih rendah dari pengguna kendaraan pribadi tadi. Mengacu hasil survei, tercatat sebanyak 48,71 juta orang akan menggunakan angkutan umum di berbagai moda.
Rinciannya, 15,04 persen atau 16,64 juta orang menggunakan bus. 12,85 persen atau 14,22 juta orang menggunakan kereta api antarkota. 8,85 persen atau 9,8 juta orang menggunakan pesawat. 4,9 persen atau 5,43 juta orang menggunakan kapal penyeberangan, dan 2,37 persen atau 2,62 juta orang menggunakan kapal laut.
Dudy turut memprediksi koreksi hasil survei tersebut terhadap realisasi di lapangan mengacu pada pergerakan momen Nataru di tahun-tahun sebelumnya. Angkanya memunculkan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan hasil survei tadi.
"Bus sebesar 6,54 juta, kereta api antarkota sebesar 3,44 juta, pesawat sebesar 4,14 juta, kapal penyeberangan sebesar 3,40 juta, dan kapal laut sebesar 2,38 juta," tuturnya.