Liputan6.com, Jakarta - Menyambut libur akhir tahun, PT KAI Wisata sebagai pengelola Lawang Sewu membuka kembali area bawah tanah bangunan bersejarah tersebut, dikenal pula dengan nama Kelderverkenning, mulai Selasa, 3 Desember 2024. Hingga Kamis, 5 Desember 2024, pengelola menggratiskan biaya masuk ke lokasi basement tersebut.
"Pembukaan kembali area basement Kelderverkenning ini adalah bagian dari inovasi KAI Wisata dalam melestarikan sejarah sekaligus memberikan pengalaman wisata edukatif yang bermakna bagi masyarakat," kata Hendy Helmy, Direktur Utama PT KAI Wisata, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).
Advertisement
Hendy berharap pembukaan kembali ruang bawah tanah Lawang Sewu itu akan menambah jumlah kunjungan wisata ke destinasi bersejarah yang jadi andalan Kota Semarang. "Melalui pembukaan kembali area Basement Lawang Sewu ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan melestarikan kekayaan sejarah bangsa," tambah Hendy.
Meski terbuka gratis untuk masyarakat umum, pengelola menetapkan sejumlah batasan. Pengunjung yang diperbolehkan adalah mereka yang berusia minimal 13 tahun dan maksimal 60 tahun, dalam kondisi fisik dan mental yang sehat. Pengunjung dengan kondisi khusus, seperti fobia terhadap ruang gelap atau sempit, berpenyakit jantung, ibu hamil atau pengidap gangguan pernapasan tidak diperkenankan masuk.
Seluruh pengunjung Lawang Sewu - Kelderverkenning wajib didampingi oleh pemandu selama berada di ruang bawah tanah. Mereka juga wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan pihak pengelola untuk keselamatan bersama. Pengunjung juga diingatkan untuk tidak membawa hewan peliharaan, senjata tajam, makanan atau minuman.
"Kami juga mengimbau seluruh pengunjung untuk menjaga kebersihan selama kunjungan dan selalu mengikuti arahan pemandu," ujar Hendy lagi.
Bakal Dikutip Bayaran
Mengutip keterangan dalam unggahan Instagram @wisata.lawangsewu, pengunjung yang akan ikut tur ruang bawah tanah Lawang Sewu diwajibkan untuk mengikuti tiga akun Instagram tertentu. Selanjutnya, mereka bisa langsung datang ke museum dengan jam operasional basement pada pukul 08.00--17.00 WIB.
"Kami ada kuota 750 orang per hari," terang admin akun tersebut.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan poster di unggahan tersebut, pengelola akan mengenakan biaya Rp50 ribu khusus untuk peserta tur ruang basement. Namun, KAI Wisata memberlakukan promo tiket masuk seharga Rp25 ribu selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Mari jadikan pembukaan kembali Basement Lawang Sewu - (Kelderverkenning) dalam bahasa Belanda ini sebagai kesempatan untuk menyaksikan langsung kekayaan sejarah dan keindahan arsitektur Lawang Sewu seutuhnya dan jangan lewatkan momen spesial ini!" ucap Hendy.
Wahana tersebut menambah atraksi wisata yang ada di Lawang Sewu. Sebelumnya, pada awal April 2024, Lawang Sewu meluncurkan wahana immersive yang memungkinkan pengunjung bisa menikmati kesempatan belajar sejarah perkeretaapian di Indonesia secara interaktif melalui grafis dan gambar berwarna-warni.
Advertisement
Harga Tiket Masuk Lawang Sewu
Seorang pemandu juga akan menceritakan seputar perkeretaapian di Indonesia. Jumlah pengunjung ruang imersif dibatasi per sesi agar lebih nyaman menikmati pertunjukan sambil bisa berfoto estetis memanfaatkan spot-spot yang ada.
Mengutip informasi akun Instagram @wisata.lawangseru, tiket terusan untuk mengakses wahana imersif terdiri dari Rp20 ribu untuk pengunjung anak-anak, Rp30 ribu untuk pengunjung dewasa, dan Rp40 ribu untuk turis asing. Wahana imersif beroperasi mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 18.00 WIB, tetapi museum secara umum beroperasi pada pukul 08.00--20.00 WIB setiap hari.
Museum juga memberlakukan tiket masuk tanpa akses masuk ke ruang imersif. Harganya Rp20 ribu untuk pengunjung dewasa, Rp10 ribu untuk pengunjung anak, dan Rp30 ribu untuk turis asing.
Selain menikmati wahana imersif, pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan musik di area Lawang Sewu setiap hari. Di tempat itu juga tersedia pujasera untuk wisatawan mengisi perut. Tersedia pula toko oleh-oleh yang menjual beragam makanan khas Semarang dan suvenir.
Sejarah Singkat Lawang Sewu
Gedung peninggalan kolonial Belanda itu menjadi salah satu destinasi wisata populer dengan arsitektur bergaya Romanesque Revival dengan ciri dominannya adalah elemen-elemen arsitektural berbentuk lengkung sederhana dan dirancang dengan pendekatan iklim setempat. Sempat kosong hingga kerap menjadi lokasi uji nyali, Lawang Sewu nyatanya menyimpan sejarah panjang.
Mengutip kanal Jateng Liputan6.com, nama asli bangunan ini adalah Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Penamaan Lawang Sewu (seribu pintu) karena bangunan ini tampak memiliki banyak pintu yang ternyata hanya 429 pintu.
Seperti kebanyakan gedung Belanda lainnya, Lawang Sewu memiliki banyak jendela besar. Jendela-jendela ini jika dilihat dari jauh akan terlihat seperti pintu. Berasal dari itulah alasan orang-orang menyebut gedung ini sebagai "Lawang Sewu".
Dulu bangunan Lawang Sewu digunakan untuk kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api swasta asal Belanda. Kantor NIS pertama berada di Stasiun Semarang. Namun karena tempat itu tidak muat lagi menampung pekerja, pemerintah kolonial akhirnya memutuskan membangun gedung baru.
Advertisement