Anak Usaha PTPP Lego Bisnis Telekomunikasi ke Mitratel Rp 650 Miliar

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menunjukkan komitmen mewujudkan visi nya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Des 2024, 19:26 WIB
Sampai dengan Juli 2023, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 15,68 triliun. Dok: PTPP

Liputan6.com, Jakarta - Anak Usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT PP Infrastruktur melakukan Penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) pada salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel.

Penandatanganan dilakukan pada 2 Desember 2024. PT UMT merupakan anak usaha dari PT PP Infrastruktur yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi, menyediakan layanan dan solusi inovatif untuk mendukung kebutuhan industri komunikasi di Indonesia.

Keberhasilan PT PP Infrastruktur telah dibuktikan dengan dilakukannya aksi jual beli saham oleh salah satu raksasa di bidang telekomunikasi, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan melalui proses beauty contest. Jual Beli Saham PT UMT ini memiliki nilai sebesar Rp 650 miliar.

Melalui keberhasilan ini, PTPP telah merealisasikan salah satu strategi portofolio dalam rangka mendukung pengembangan bisnis lainnya. Sebaliknya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visi nya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.

Dalam sambutannya, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP I Gede Upeksa Negara menyatakan, aksi korporasi ini merupakah langkah strategis yang penting bagi kedua belah pihak.

Sebagai salah satu pelaku utama di sektor konstruksi dan investasi, PTPP memandang transaksi ini sebagai wujud nyata keseriusan perusahaan dalam mendukung perkembangan industri infrastruktur telekomunikasi.

"Selain itu, hal ini juga sejalan dengan upaya kami dalam memperkuat portofolio perusahaan untuk mendukung core business kami secara lebih terintegrasi," ucap Gede dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (4/12/2024).

 

 

 


Dukung Perkembangan Sektor Teknologi

Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Senada, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.

"Konsistensi kami dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya akan membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific.," kata dia.

Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PTPP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PTPP, PT PP Infrastruktur dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing.


PTPP Rampungkan PSN Bendungan Lau Simeme Rp 738 Miliar

Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah menyelesaikan Proyek Bendungan Lau Simeme yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan secara langsung dengan penandatanganan prasasti sebagai bentuk simbolis. Turut hadir dalam acara peresmian tersebut yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, Pj Bupati Deli Serdang Wiriya Alrahman, Dirjen SDA Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, dan Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo.

Proyek Bendungan Lau Simeme adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di Sumatera Utara. Pada Proyek ini, PTPP sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan 2 paket pekerjaan yaitu pekerjaan di paket 2 dan paket lanjutan yang memiliki total nilai kontrak dari kedua proyek tersebut yaitu sebesar Rp 738 miliar, dan masa pelaksanaan dari 2017-2024.

Bendungan Lau Simeme memiliki kapasitas tampung sebesar 21,07 juta meter kubik dan memiliki luas genangan sebesar 125,85 hektar.

Fungsi dari bendungan ini yaitu antara lain sebagai penyediaan air baku 2,85 meter kubik per detik (m3/s), dapat mereduksi banjir di Medan dan sekitarnya sebesar 289 m3/s (dengan early release gate), serta sebagai sumber penyediaan energi listrik sebesar 1 MW.

"Bendungan ini sangat besar, nanti kalau air nya sudah naik akan terlihat betapa Bendungan Lau Simeme ini secara luas dan volume sangat besar. Saya berharap ini akan bermanfaat untuk Provinsi Sumatera Utama,” ucap Jokowi, dikutip Rabu (16/10/2024).


Selesaikan Proyek Strategis Nasional

Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo mengatakan, sesuai dengan kualitas dan target, PTPP telah menyelesaikan satu lagi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada pekerjaan bendungan. Sebelumnya, Presiden RI telah meresmikan proyek bendungan Leuwikeris di Jawa Barat dan proyek bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat.

"Penyelesaian ini tentunya menjadi kebanggaan sendiri bagi PTPP yang telah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional, khususnya proyek infrastruktur seperti bendungan, jalan tol, pelabuhan, dan lain-lain," tandas Yul Ari.

Ke depan, PTPP berharap dapat terus berpartisipasi dan diamanahkan dalam pembangunan nasional, terutama proyek-proyek infrastruktur yang berada di seluruh penjuru Indonesia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya