Liputan6.com, Jakarta - Nama pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal dengan nama Gus Miftah belakangan ini menyita perhatian masyarakat usai video viral di sosial media.
Dalam sebuah video, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu melontarkan kata gob**k kepada seorang penjual es teh di tengah kerumunan jemaah saat sedang memberikan tausiyah.
Advertisement
Sejumlah pihak pun turut angkat bicara usai video viral Gus Miftah tersebut. Salah satunya Pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) di Makassar, Fakhrurrazi Anshar.
Dia mengumumkan akan memberangkatkan penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut untuk menunaikan ibadah umrah. Pengumuman ini disampaikan Ustaz Fakhrurrazi melalui akun Instagram resminya, @fakhru_ans_official, pada Selasa 3 Desember 2024.
Dalam unggahannya, ia mengajak masyarakat untuk membantu menghubungkan dirinya dengan penjual tersebut.
"Penjual es teh akan diumrahkan gratis. Bismillah, hadiah umrah awal Ramadhan untuk Bapak Penjual Es Teh. In sya Allah saya yang akan membimbing langsung," tulis Ustaz Fakhrurrazi, dikutip Liputan6.com, Kamis (4/12/2024).
Ia juga menginformasikan kontak yang dapat dihubungi bagi yang mengetahui informasi lebih lanjut tentang penjual tersebut.
Selain itu, Partai Gerindra lewat akun Instagram terverifikasi mengunggah potongan video pidato Prabowo Subianto. Pidato yang diunggah Gerindra menampilkan rasa hormat Prabowo Subianto untuk para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri. Bagi Prabowo, mereka layak mendapat respek.
"Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso, si pedagang kaki lima tiap hari keluar," ujar Prabowo dari mimbar dengan raut wajah serius.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono menilai tindakan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok-olok Sunhaji, penjual es teh yang berjualan di acara tablig akbar, perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin," kata Budi Djiwandono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Pihak Istana pun angkat bicara. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui tindakan dari utusan khususnya tersebut. Dia pun secara langsung sudah menegur melalui pesan yang disampaikan Sekretaris Kabinet atau Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.
Berikut sederet respons sejumlah pihak usai viral video Gus Miftah melontarkan kata gob**k kepada seorang penjual es teh dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Pedagang Es Teh Bakal Diberangkatkan Umrah
Penjual es teh yang sempat viral karena insiden hinaan dalam sebuah pengajian yang dipimpin oleh Gus Miftah mendapat kabar baik.
Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) di Makassar, mengumumkan akan memberangkatkan penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut untuk menunaikan ibadah umrah.
Pengumuman ini disampaikan Ustaz Fakhrurrazi melalui akun Instagram resminya, @fakhru_ans_official, pada Selasa 3 Desember 2024.
Dalam unggahannya, ia mengajak masyarakat untuk membantu menghubungkan dirinya dengan penjual tersebut.
"Penjual es teh akan diumrahkan gratis. Bismillah, hadiah umrah awal Ramadhan untuk Bapak Penjual Es Teh. In sya Allah saya yang akan membimbing langsung," tulisnya, dikutip Liputan6.com, Kamis (4/12/2024).
Ia juga menginformasikan kontak yang dapat dihubungi bagi yang mengetahui informasi lebih lanjut tentang penjual tersebut.
Ustaz Fakhrurrazi menambahkan bahwa ibadah umrah di bulan Ramadhan memiliki pahala setara dengan berhaji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Selain itu, ia menyampaikan kabar terbaru bahwa nomor kontak anak dan tetangga penjual es teh tersebut sudah berhasil diperoleh.
"Alhamdulillah, kami sudah mendapatkan kontak anaknya dan tetangganya. Mohon doa terbaik agar niat baik ini mendapat ridho dari Allah," ujar Ustaz Fakhrurrazi.
Langkah Ustaz Fakhrurrazi mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, yang memuji upaya untuk memberikan penghargaan kepada penjual es teh yang sebelumnya menjadi sorotan publik.
Keputusan memberangkatkan umrah ini dinilai sebagai wujud nyata dari empati dan semangat saling membantu di tengah masyarakat.
Advertisement
2. Gerindra Unggah Pidato Prabowo Hormati Pedagang Kali Lima dan Ojol
Beberapa jam sebelum Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah minta maaf karena mengatai penjual es teh gob**k, Partai Gerindra lewat akun Instagram terverifikasi mengunggah potongan video pidato Prabowo Subianto.
Pidato yang diunggah Gerindra menampilkan rasa hormat Prabowo Subianto untuk para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri. Bagi Prabowo, mereka layak mendapat respek.
"Saya ingatkan ini, saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso, si pedagang kaki lima tiap hari keluar," ujar Prabowo dari mimbar dengan raut wajah serius.
Unggahan ini merespons ulah Gus Miftah yang kini menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan namun sampai hati menyebut penjual es teh gob**k.
Terang-terangan dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyebut para pedagang kali lima dan tukang ojek daring alias ojol adalah pekerja yang mulia dan halal. Mereka layak dihormati.
"Dia dorong itu keringat fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal," imbuh Prabowo. Menyertai video ini, Gerindra menuntut Gus Miftah minta maaf.
"Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih," cuit pihak Gerindra, Selasa 3 Desember 2024.
3. Waketum Gerindra Sebut Gus Miftah Patut Dievaluasi
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono menilai tindakan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok-olok Sunhaji, penjual es teh yang berjualan di acara tablig akbar, perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.
"Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin," kata Budi Djiwandono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.
"Kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat," kata Budi.
Advertisement
4. PKB Sebut Guyonan Kebablasan
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyoroti perilaku Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengolok-olok Sunhaji, seorang penjual es teh yang berdagang di acara tablig akbar.
"Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Tentu yang masyarakat Indonesia publik bisa menilai lah," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Jazilul mengingatkan profesi apapun pasti memiliki hati mulia dan harus dihormati. Dan ia meminta Gus Miftah meminta maaf tanpa membawa kuasa hukum atau sejenisnya.
"Kenapa pakai kuasa hukum segala ini kasus apa sih? Ini kan soal kemanusiaan saja yang kadang lepas dari kontrol kita, atau kontrol tokoh ketika melihat orang yang di bawah, orang yang kurang beruntung, hanya penjual es gitu, tapi kan tetap dia warga Indonesia, dia tetap saudara kita yang harus dihormati," kata dia.
Menurut Ketua Fraksi Gerindra DPR itu, Miftah sudah kebablasan dan becanda tidak pada tempatnya.
"Ya guyonan di tempat yang salah lah menurut saya. Kebablasan, kebablasan, berkerucut lah. Makanya saya lebih baik Gus Miftah datang sajalah, bertemu dengan keluarganya," kata dia.
Jazilul menilai, sikap Miftah yang suka mengejek rakyat kecil bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi karakter Prabowo.
"Pak Prabowo yang selalu mengedepankan orang miskin, nggak mau ada kemiskinan, nggak mau ada orang lemah yang tertindas. Sementara ada orang dekatnya yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan. Ya buat pelajaran lah buat Gus Miftah dan kita semuanya," pungkasnya.
5. PAN Nyatakan Semua Profesi Layak Diapresiasi
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Bebizie Fatlanay, ikut serta berbagi bersama kepada penjual es teh manis yang sempat viral di Magelang, Bapak Sunhaji, Rabu (4/12/2024). Bebizie memberikan bantuan sebesar 10 juta rupiah kepada Bapak Sunhaji, penjual es tes yang viral di Magelang.
"Assalamualaikum, pak, Pak Sunhaji teteh yang videoin bapak semalam, Alhamdulillah disambut dengan baik banyak orang teteh, mau ngasih bantuan 10.000.000 buat beli es krim manisnya bapak yang kemarin dibawa, pak," ujar Bebizie dalam sambungan telepon kepada Sunhaji.
Politisi dari Fraksi PAN itu memberikan semangat kepada bapak penjual es teh, Sunhaji, dan mengingatkan agar Bapak Sunhaji tetap senantiasa semangat untuk bekerja mencari nafkah.
"Bapak, semangat ya, tetap semangat berusaha, jangan pernah dendam sama orang lain. Derajat bapak lebih baik dari orang lain yang mengatain (red: mengolok-olok) bapak," ungkap Bebizie.
Disisi lain, Bebizie juga dalam keterangan di Instagramnya memberikan perhatian kepada Sunhaji untuk jaga kesehatan, tetap semangat, dan senantiasa sabar atas cibiran atau hinaan orang lain.
"Semoga berkah, sehat dan jangan berhenti menjadi orang baik, dan jangan patah semangat memberi rejeki yang halal untuk keluarga Juga derajat bapak lebih tinggi dari pada orang-orang yang menghina dan mengolok-olok bapak 😇," dalam keterangan di Instagram @bebizie, dikutip Rabu (4/12/2024)
Pada kesempatan lain, Partai Amanat Nasional (PAN) juga melakukan aksi es teh kepada masyarakat di sekitar Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu (4/12/2024).
Aksi berbagi es teh dilakukan dalam upaya memberikan semangat dan apresiasi bagi masyarakat yang telah bertahan di situasi tidak mudah dan yang telah bekerja keras mencari nafkah halal sebagai pahlawan keluarga.
Aksi berbagi ini disambut positif oleh pedagang, penjual kaki lima, ojek online, dan masyarakat umum. "Hari ini kami atas nama DPP PAN memberikan es teh kepada semua karena apapun profesinya, mereka layak diapresiasi dan dimanusiakan," ungkap TIM DPP PAN, Een Juniarti.
PAN sebagai partai politik yang terbuka, modern, dan inklusif yang berdedikasi untuk masyarakat berupaya maksimal dengan memberikan minuman es sebagai bentuk ajakan semangat bekerja keras untuk keluarga.
"Punten pak, es teh pak, biar semangat kerjanya pak, hati-hati (red: hati-hati dijalan dan bekerja)," ungkap Tim DPP PAN, Irsyad Al Ghifari.
Melalui kegiatan berbagi bersama PAN ini menunjukkan kepedulian bersama serta menghargai atas ciri payah bagi siapapun yang bekerja dengan tulus untuk keluarga.
Pihaknya menyampaikan sikap yang teguh dan tak memperdulikan orang yang menertawai atau meremehkan pekerjaan, dan memberi semangat optimistis bagi para pekerja untuk semangat berjuang. "Gapapa mereka menertawakanmu, pak yang penting bapak masih bisa beli beras untuk keluarga semangat terus pejuang nafkah pahlawan keluarga," jelas Tim DPP PAN itu, Irsyad Al Ghifari (3/12).
PAN menggerakkan kegiatan berbagi bersama yaitu minuman es teh manis kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian dan penghargaan kepada sesama sekaligus mengapresiasi para pencari nafkah bekerja. Sikap ketulusan dalam bekerja menjadi spirit PAN untuk berbagai bersama dengan masyarakat umum.
Advertisement
6. Istana Tegaskan Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah Usai Hina Pedagang Es Teh
Sebuah video viral saat Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Gus Miftah menghina Surhaji, seoang pedagang es teh keliling yang sedang berjualan saat acara tausiyah yang diisi olehnya. Lantaran viralnya video hinaan tersebut, Istana bersuara.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui tindakan dari utusan khususnya tersebut. Dia pun secara langsung sudah menegur melalui pesan yang disampaikan Sekretaris Kabinet atau Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.
"Presiden Prabowo sudah memberi teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Surhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," ujar Hasan melalui siaran video diterima, Rabu (4/12/2024).
Hasan menegaskan, sikap Presiden Prabowo adalah sangat hormat terhadap rakyat, siapa pun dia dan apa pun profesinya halal yang mereka kerjakan. Termasuk pedagang penjual es teh.
"Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun, terhadap rakyat kecil terhadap pedagang kaki lima terhadap nelayan terhadap petani terhadap siapa pun, semua orang yang bekerja keras, mereka memeras keringat mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka," ucap dia.
Hasan pun memastikan, Presiden Prabowo terus bekerja setiap hari untuk meringankan beban rakyat Indonesia, termasuk mereka kelompok kecil agar memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Presiden Prabowo beserta jajaran kabinet hari ini bekerja keras tujuh hari seminggu untuk meringankan beban masyarakat kecil, untuk meringankan beban masyarakat secara keseluruhan supaya negara kita bisa jadi lebih baik," Hasan menandasi.
7. Istana Sebut Pedagang Es Teh Surhaji Sudah Maafkan Gus Miftah
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan, Gus Miftah sudah mendapat maaf dari Surhaji, pedagang es teh yang dihina saat menjajakan dagangannya ketika Gus Miftah berceramah beberapa waktu lalu.
"Bapak Surhaji sudah memberikan maaf beliau dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik," kata kata Hasan melalui siaran video diterima, Rabu (4/12/2024).
Hasan berharap, usai saling maaf-memaafkan, rasa kekeluargaan dari kedua pihak bisa tumbuh dan keduanya kembali rukun. Bahkan, Surhaji meminta Gus Miftah bisa berceramah di kampung tempatnya tinggal.
"Keadaan bisa kembali menjadi baik dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua, bahkan Pak Surhaji menyatakan ingin melihat Gus Miftah Untuk mengadakan pengajian di Desa beliau Desa Banyusari," ungkap Hasan.
Hasan memastikan, atas kejadian tersebut Istana mengambil hikmah agar selalu berhati-hati menyampaikan pernyataan di hadapan publik. Khususnya ketika bertemu rakyat kecil yang bekerja halal untuk menafkahi keluarganya.
"Kami semua tidak hanya untuk khusus presiden mengambil pelajaran yang sangat berharga dari kejadian ini, kita memang harus hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dalam menjaga sikap apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari," Hasan menandasi.
Advertisement