Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sibualbuali yang dalam bahasa Batak Angkola disebut Dolok Sibualbuali adalah gunung berapi kerucut di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Indonesia. Gunung ini memiliki dua fumarol di lambung gunung bagian selatan. Terdapat pula kubah lava dari pergeseran sesar Toru-Asik.
Saat memasuki kawasan selatan Gunung Sibualbuali, Sobat bakal disambut oleh dua fumarol misterius. Kabut putih tipis menyelimuti area tersebut, menciptakan aura mistis. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan fumarol ini memberikan sentuhan magis pada perjalanan selama mendaki.
Advertisement
Mengutip dari laman Shelter Jelajah, Kamis (5/12/2024), memiliki ketinggian mencapai 1.819 mdpl, Gunung Sibualbuali memang bukan yang tertinggi, namun pesonanya tetap memukau. Gunung ini juga menawarkan pengalaman eksplorasi yang luar biasa bagi pendaki.
Masih banyak hal mengenai Gunung Sibualbuali selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Sibualbuali yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Daya Tarik Kubah Lava
Gunung Sibualbuali memiliki kubah lava dari pergeseran sesar Toru-Asik. Kubah lavanya membentang dengan megah, sehingga menciptakan pemandangan yang begitu menawan. Kubah ini menjadi bukti kekuatan alam, serta mengajak pendaki untuk merenung tentang kebesaran alam ini.
Fumarol, yang seolah-olah menyemburkan magma dari perut bumi, memberikan kontras menarik di tengah kejernihan udara pegunungan. Kubah lava ini menjadi saksi bisu dari riwayat panjang perjalanan Gunung Sibualbuali di tengah-tengah hamparan hijau hutannya yang asri.
2. Jenis Gunung Stratovolcano
Gunung Sibualbuali termasuk jenis gunung berapi kerucut, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit atau stratovulkano. Yaitu gunung berapi yang tinggi dan mengerucut yang terdiri dari lava dan abu vulkanik yang mengeras.
Bentuk gunung berapi itu secara khas curam di puncak atau mengerucut dan landai di kaki, karena aliran lava yang membentuk gunung berapi tersebut amat kental. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya kandungan silika dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh.
3. Laharnya Berumur Holosen
Gunung Sibualbuali terdiri dari aliran lahar andesit hingga dasit yang umumnya berumur holosen. Asal nama Holosen berasal dari Yunani yang berarti baru atau terakhir.
Zaman Holosen atau yang juga dikenal sebagai zaman alluvium merupakan masa yang ditandai beberapa ciri, antara lain munculnya Homo sapiens yang adalah sosok nenek moyang manusia modern sekarang ini. Zaman Holosen ini terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Advertisement
4. Gunung Sibualbuali Masih Aktif
Letusan terakhir gunung Sibualbuali tidak diketahui pasti. Namun gunung ini diklasifikasikan sebagai gunung berapi tipe B yang masih aktif. Meskipun memiliki potensi bahaya karena sewaktu-waktu bisa meletus, gunung ini tetap menjadi daya tarik bagi para pendaki yang mencari tantangan.
5. Bersebelahan dengan Gunung Sanggarudang
Gunung Sibualbuali bersebelahan dengan Gunung Sanggarudang dan Gunung Lubuk Raya. Gunung Sangguradang berada di sekitar desa Sitaratoit, Pagaran julu, Sigordang dan Lobulayan lebih sering disebut sebagai bukit. Sementara Gunung Lubuk Raya di Tapanuli Selatan, tidak memiliki aktivitas vulkanik, tapi jejak letusannya tampak dari bekas dinding kawah yang sobek memanjang ke arah barat daya.
Medan pendakian ke puncak Gunung Lubuk Raya terbilang sulit dan tidak ada jalur pendakian. Untuk itu diperlukan bantuan pemandu gunung dari warga lokal atau setidaknya memiliki alat navigasi. Walau sulit dan menantang, tetap direkomendasikan untuk mendaki gunung ini.
6. Desa Terdekat dari Gunung Sibualbuali
Ekosistem di sekitar Gunung Sibualbuali sangat beragam. Hutan tropisnya yang melimpah merupakan rumah bagi berbagai spesies tumbuhan, termasuk anggrek liar, pohon-pohon besar, dan pakis-pakis.
Fauna di kawasan gunung ini pun cukup beragam, ada berbagai jenis burung, mamalia kecil, dan serangga yang dapat ditemui di sekitar gunung. Namun untuk mencapai gunung tersebut belum ada informasi yang akurat dari pendaki yang pernah menjelajahinya.
Tapi aksesibilitas ke Gunung Sibualbuali dapat dicapai melalui perjalanan darat dari kota-kota terdekat di Sumatera Utara. Desa terdekatnya adalah Desa Padang Bujur, yang berada di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Desa ini juga merupakan salah satu desa tua yang menyimpan keindahan alam dan kekayaan budaya yang masih terjaga hingga kini. Jaraknya sekitar 2 km dari titik awal pendakian ke Gunung Sibualbuali.
Disebutkan bahwa Desa Padang Bujur juga kaya akan budaya lokal yang diwariskan turun-temurun. Penduduknya sampai saat ini masih mempertahankan tradisi dan bahasa Angkola, sebagai identitas kuat masyarakat setempat.
Advertisement