Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memaksimalkan produksi padi di 2,3 juta hektare (ha) lahan mulai 2025. Beberapa strategi pun disusun untuk mencapai swasembada beras nasional.
Dia mengatakan, 2,3 juta Ha lahan tadi dibagi menjadi beberapa cara. Pertama, sekitsr 851 ribu Ha lahan merupakan optimalisasi di kawasan rawa. Targetnya ada peningkatan produksi dengan penambahan masa tanam.
Advertisement
"Ini sudah kita petakan sampai level bawah. 2,3 juta hektare itu 851 ribu adalah oplah (optimalisasi lahan) adalah daerah rawa yang dulu tanam 1 (kali) jadi 3 (kali). Ini yang kita kejar karena ini bisa menghasilkan cepat," kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Kedua, ada cetak sawah di lahan seluas 500 ribu Ha. Ini dilakukan di sejumlah lahan yang tersebar di Indonesia.
Ketiga, memperbaiki sistem irigasi dengan total luasan lahan 1 juta Ha. Langkah ini dilakukan mayoritas di lahan sawah di Pulau Jawa. Harapannya, produksi beras bisa meningkat dengan diperbaikinya sistem pengairan.
"Berikutnya adalah normalisasi irigasi premier, sekunder, tersier itu di daerah eksisting yaitu didominasi Pulau Jawa yang dulu tanam 3 kali tapi karena salurannya tersumbat kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sediakala yaitu 3 kali," ucapnya.
"Jawa kita hitung kemarin, tapi dengan normalisasi Bisa saja 500-700an (ribu hektare), 500 ribu hektar. (Di luar Jawa) Mungkin bisa 500-an juga. Jadi satu juta, semua satu juta, kita normalisasi. Dan juga ada ponpanisasi," imbuhnya.
Dia menegaskan kembali, langkah tersebut dilakukan mulai 2025. Namun, persiapannya dilakukan sejak dini. "2025. Persiapan sekarang kita curi start," ungkap Mentan.
Mentan Panggil Menteri PU hingga Kasad
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tengah serius mengejar target swasembada beras nasional. Dia turut memanggil Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian itu tak lain untuk membahas upaya mengehar target swasembada beras. Terutama terkait dengan penyediaan air dan perbaikan sistem irigasi.
"Kita harus mencapai swasembada secepat-cepatnya dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Mentan Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Advertisement
Berbagi Peran
Sebagai tindak lanjut, ketiga pejabat itu berbagi peran. Mentan akan menyediakan sarana dan alat produksi, Kementerian PU menyiapkan akses air, dan TNI AD sebagai tenaga tambahan.
"Ini kita tindaklanjuti, kata kuncinya adalah kami menyiapkan sarana produksi dan alat produksi kemduian pak Menteri PU menyiapkan air 3 kali tanam daerah oplah (optimalisasi lahan), kemudian cetak sawah dan upland. Pak kasad kita tahu pak Kasad ahli air dan sebagainya, dan beliau jadi motor penggerak sampai tingkat babinsa men-support pertanian," beber dia.
Dia merinci, targetnya oplah dilakukan di lahan rawa sebanyak 851 ribu hektar, cetak sawah sebanyak 500 ribu hektare, dan perbaikan irigasi pengairan 1 juta hektare.
"Target kita oplah 851 ribu hektare, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian eksisting pulau Jawa, perbaiki irigasi primer, sekunder, tersier itu 1 juta hektare, total 2,3 juta hektar," tegas Mentan Amran.