Erick Thohir Bertemu Boeing, Indonesia Siap-Siap Tambah Jumlah Pesawat

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral dengan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (US Chambers) pada Kamis, 5 Desember 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Des 2024, 16:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan di depan awak media mengenai program naturalisasi pada acara yang berlangsung di kantor Kementerian Hukum dan HAM RI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (19/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral dengan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (US Chambers) pada Kamis, 5 Desember 2024.

Erick Thohir mengungkapkan, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Boeing.

“Tadi hadir (perwakilan) Boeing. Saya sampaikan, kita ingin sekali bekerja sama dengan Boeing, karena kita kurang jumlah pesawatnya,” ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

Erick mencatat, Indonesia membutuhkan total 700 unit pesawat untuk memperluas operasional industri penerbangan. Namun, pasca COVID-19, jumlah pesawat di Indonesia telah menyusut menjadi hanya 390 unit.

“Maka dari itu solusinya mau tidak mau harus bekerja sama, apakah dengan Airbus, Boeing, ataupun Comac dari China, ataupun pesawat dari Rusia,” ujarnya.

“Karena kita tidak mungkin 10 tahun lagi terbelenggu dengan jumlah pesawat yang sama, terutama posisi kita sebagai negara kepulauan archipelago,” sambung Erick.

Bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Erick mengatakan, BUMN terus mendorong inovasi-inovasi dan investasi pada industri penerbangan di dalam negeri.

“Saya juga sampaikan ke Pak Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani, apakah investasi ini bisa lebih dimudahkan ke depan, karena isu jumlah pesawat yang tidak memadai,” katanya.

 


Pertemuan

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menggandeng Amazon Web Service (AWS) dalam rangka efisiensi operasional (dok: KBUMN)

Seperti diketahui, pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan perusahaan AS merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Washington DC pada bulan November lalu.

Juga dalam pertemuan dengan badan usaha AS tersebut, Erick menegaskan bahwa kementeriannya pro-market dan pro-usaha. Dia juga menyampaikan, Kementerian BUMN memiliki peran sebagai penyeimbang dengan ekonomi kerakyatan.

“Market kita terbuka, swasta masuk, BUMN ada, tetapi perannya kami mohon dimengerti, kita memang sebagai balance daripada ekonomi kerakyatan. Mereka pun mengerti posisi kita, dan banyak kerjasama yang tentu akan kita dorong,” imbuh Erick.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya