Kementan Gandeng Kemen PU dan TNI Guna Perkuat Irigasi Lahan Pertanian

Kementerian Pertanian menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna menguatkan infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi.

oleh Fachri diperbarui 05 Des 2024, 14:55 WIB
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Irigasi di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (5/12/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna menguatkan infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi. Hal itu dilakukan untuk mengakselerasi visi Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, faktor penentu keberhasilan peningkatan produksi selain benih dan pupuk adalah ketersediaan air.

"Dan strategi Kementan adalah bekerja bersama untuk membangun ataupun rehabilitasi infrastruktur irigasi mendukung pertanaman," ungkapnya.

Di sisi lain, Mentan Amran membeberkan, pemerintah menargetkan penguatan irigasi untuk total lahan sekitar 2,3 juta hektare yang mencakup optimasi lahan (oplah) seluas 851 ribu hektare, cetak sawah seluas 500 ribu hektare, dan lahan existing seluas 1 juta hektare.

“Ini sudah kita petakan sampai level bawah, 851 ribu hektare untuk oplah daerah rawa yang tanam 1 kali menjadi 3 kali, cetak sawah 500 ribu hektare, normalisasi irigasi tersier sekunder seluas 1 juta hektare yang dulunya tanam 3 kali karena saluran tersumbat kita perbaiki agar bisa tanam kembali," bebernya.

"Target 2025 dan ini kita persiapkan dari sekarang,” imbuh Mentan Amran.


Sediakan Sarana Produksi

Ilustrasi petani bekerja di sawah. (Dok. Kementan)

Mentan Amran mengatakan, Kementan mengambil peran dalam menyediakan sarana produksi seperti pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta menggerakkan petani milenial/Brigade Pangan.

"Sementara itu, Kementerian PU memastikan ketersediaan air melalui penguatan infrastruktur seperti pintu air, sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, dam parit, embung, dan lainnya," katanya.

"Kemudian, TNI berperan besar dalam pelaksanaan program dan mengawal agar akselerasi swasembasa dapat tercapai," imbuh Mentan Amran.

Ia pun optimistis dengan kerja keras dan kolaborasi, ketahanan pangan Indonesia dapat dicapai sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Kita melihat kerja keras selama tahun 2024 mampu meningkatkan produksi dan sesuai data BPS ada peningkatan di Agustus, September, Oktober, jadi, kita meyakini bahwa produksi dapat meningkat dengan gerakan-gerakan yang kita lakukan,” ujar Mentan Amran.


Sediakan Air

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa kolaborasi yang terjalin dapat memberikan multiplier effect yang besar, salah satunya penyediaan air bagi produksi pangan.

“Fungsi utama ketersediaan air ke depan adalah ketahanan pangan, kami siap mendukung sektor pertanian, tujuannya agar swasembada pangan tercapai dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya siap ‘all out’ mengawal penguatan infrastruktur irigasi.

“Bagi TNI, kalau kita memperkuat kolaborasi seperti ini, saya yakin kita bisa mempercepat swasembada. Kenapa? Karena kita sudah punya catatan kerja yang sangat baik," tegasnya.

"Jadi, penguatan irigasi yang kita lakukan bersama ini saya yakin bisa mempercepat swasembada,” jelas Jenderal Maruli.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya