Agus Andrianto Nonaktifkan 14 Petugas Pemasyarakatan Terkait Kasus Narkoba

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengaku telah menonaktifkan sebanyak 14 petugas pemasyarakatan terkait kasus tindak pidana narkoba, baik soal kelalaian ataupun keterlibatan secara langsung.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Des 2024, 19:28 WIB
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto saat memimpin bakti sosial Kementerian Imipas. Foto: Liputan6.com/ Humas Kementerian Imipas

Liputan6.com, Jakarta Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengaku telah menonaktifkan sebanyak 14 petugas pemasyarakatan terkait kasus tindak pidana narkoba, baik soal kelalaian ataupun keterlibatan secara langsung.

"Kepada anggota yang lalai atau mungkin bahkan sengaja atau mungkin terlibat, sudah ada 14 petugas pemasyarakatan yang kami nonaktifkan," kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

Agus menegaskan, selama menjabat dia langsung memantau dengan ketat permasalahan di Rutan dan Lapas, tidak terkecuali persoalan narkoba. Secara aktif dirinya mengikuti perkembangan di media, laporan dari jajaran kementeriannya, hingga yang berbentuk aduan masyarakat.

Sementara untuk 14 petugas yang dinonaktifkan, menurutnya berasal dari berbagai jabatan.

"Terdiri daripada ada yang kalapas, ada yang karutan, ada KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), bahkan ada pegawai daripada sipir yang terlibat di dalamnya," ungkap Agus.

Sebelumnya, tujuh narapidana dan tahanan kabur dari Rumah Tangan atau Rutan Salemba kelas I Jakarta Pusat pada Selasa, (12/11/2024). Ketujuh narapidana itu terlibat kasus narkoba.

"Benar, tujuh tahanan dan narapidana telah melarikan diri," ujar Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbaini.

 


Kasus Napi Kabur

"Kami bersama Ditjenpas dan kepolisian langsung melakukan pengejaran intensif terhadap para tahanan yang kabur," lanjutnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para tahanan diduga menjebol teralis kamar sel mereka untuk kabur. Pihak Rutan Salemba telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar area rutan untuk mencari jejak para tahanan yang kabur.

Koordinasi dengan kepolisian juga terus dilakukan untuk mempercepat proses penangkapan.

Agung menghimbau masyarakat untuk membantu memberikan informasi terkait keberadaan para tahanan yang kabur.

"Jika ada yang mengetahui keberadaan para tahanan, mohon segera laporkan kepada pihak berwenang. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya