Liputan6.com, Jakarta - Fenomena muda-mudi yang sudah menjalin hubungan pacaran bukan rahasia umum lagi. Tak malu-malu, mereka tak segan untuk membagikan kemesraannya di media sosial.
Dalam Islam, para ulama menegaskan bahwa hukum pacaran adalah haram. Sebab, pacaran berpotensi mendekatkan diri kepada zina yang jelas keharamannya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut.
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [Q.S. Al-Isra : 32]
Baca Juga
Advertisement
Larangan berpacaran juga telah jelas disebutkan dalam hadis nabi. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah, ia berkata, ‘Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya.” [Muttafaq alaihi]
Sudah jelas tentang keharaman pacaran, lantas bagaimana agar istiqomah tidak menjalin hubungan yang dilarang dalam syariat di zaman sekarang? Simak berikut nasihat dari Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jangan Terburu-buru Terima Cinta
Buya Yahya menjelaskan bahwa cinta itu rasional. Jika ada seseorang yang mengetuk pintu hati, maka jangan izinkan hatimu untuk membukanya. Biarkan akal pikiranmu yang membukanya.
"Jangan sampai kita terburu-buru menerima cinta sebelum kita pikirkan. Kalau orang salah makan, sakit perut wahai saudariku. Tapi orang salah mencintai, sakit seumur hidup," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (5/12/2024).
Selain itu, Buya Yahya mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam mencintai. "Sebab kalau salah akan jadi berantakan hidupnya. Sebab kalau cinta sudah masuk ke dalam hati, masya Allah, menjadikan orang itu gelap, sudah tidak bisa melihat kebenaran," jelas Buya Yahya.
Advertisement
Hati-Hati dalam Mencintai
Buya Yahya menambahkan, di kala seseorang menyikapi cintanya dengan salah, maka orang tua akan dilawan, Allah juga akan dilawan. Ia akan melakukan kehinaan.
"Itu akibat pacaran. Pacaran hanya ingin syahwat saja. Cinta adalah indah dan tidak boleh berubah menjadi menyiksa," ujar Buya Yahya.
Jika menyikapi cinta dan syahwat dengan benar, maka akan menjadi sebuah keindahan, seperti halnya cintanya suami istri.
"Cinta saja indah. Syahwat adalah indah. Bertemu dalam kehalalan indah di atas keindahan," tutur Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan agar berhati-hati dalam mencintai, jangan sampai mencintai seseorang karena syahwat saja. Menurutnya, hal tersebut bisa dianggap melakukan kehinaan.
"Ini harus cerdas. Maka orang tidak akan terjerumus dalam pacaran kalau dia punya kecerdasan," pungkas Buya Yahya.