Antisipasi Curah Hujan Tinggi, Pemprov Jakarta Pertimbangkan Modifikasi Cuaca

BMKG memprediksi curah hujan tinggi di Jakarta terjadi pada 6-9 Desember 2024. Pemprov Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi keadaan darurat akibat cuaca ekstrem.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 06 Des 2024, 02:12 WIB
Tim TNI AU dan BPPT saat bersiap melakuka operasi TMC dengan pesawat Cassa 212-200 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (9/1/2020). Operasi TMC yang akan berlangsung hingga 12 Januari mendatang diharapkan mampu mengurangi intensitas hujan lebat di Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mempertimbangkan melakukan modifikasi cuaca guna mengantisipasi potensi curah hujan tinggi yang diprediksi terjadi pada 6-9 Desember 2024.

"Setelah mencermati paparan BMKG (dalam rapat koordinasi banjir), yang perlu kita laksanakan saat ini adalah rekayasa cuaca," kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Untuk pendanaan langkah antisipasi tersebut, menurut dia, dapat lebih dulu menggunakan dana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain itu, Pemprov Jakarta juga telah melakukan apel kesiapsiagaan bencana dan memastikan infrastruktur penanggulangan banjir dapat bekerja optimal.

Teguh juga mengimbau agar Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) mulai menindaklanjuti potensi penggunaan data biaya tak terduga (BTT) untuk keadaan darurat.

"Tolong kesiapan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lainnya," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Dia mengimbau dinas-dinas terkait bersinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Kita perlu siapkan koordinasi, siapkan tenaga dan semuanya. Kita tahu BPBD menjadi tumpuan. Karena itu, update data diperlukan, kita harus bisa pantau titik-titik daerah rawan," kata Teguh.

 


Curah Hujan Tinggi Diprediksi Terjadi 6-9 Desember

Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Teguh juga mengimbau jajarannya untuk menginformasikan secara masif kepada masyarakat terkait potensi curah hujan yang tinggi pada 6-9 Desember 2024.

"Sehingga masyarakat dapat turut menyiapkan langkah antisipatif mandiri untuk menghadapi hujan yang bisa datang kapan saja," katanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan perkiraan penyebab curah hujan tinggi pada 6-9 Desember 2024. Ia juga mengimbau agar Pemprov Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan dalam melewati potensi curah hujan tinggi tersebut.

"Dari perkembangan info cuaca, kami sudah prediksi sejak Oktober, mulai musim hujan pada November, puncak musim hujan diprediksi Januari 2025," katanya.

Ada beberapa penyebab curah hujan tinggi pada 6-9 Desember, seperti fenomena La Nina serta pergerakan awan-awan hujan dari Samudera Hindia.

"Desember ini sudah ada di Indonesia dan diprediksi akan bertahan hingga akhir Desember. Kami mengimbau DKI Jakarta siaga dalam menghadapi potensi tersebut," ujar Dwikorita.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya