Pemanfaatan Potensi Lokal Menjadi Strategi Dukung Investasi di Sulbar

Pemanfaatan potensi lokal menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan dalam mendukung pembangunan dan investasi

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 06 Des 2024, 04:22 WIB
Kabid Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Sulbar, Satriawan Hasan Sulur (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Mamuju - Kurangnya investasi menjadi salah satu penyebab melambatnya perkembangan ataupun kemajuan suatu daerah. Hal itulah yang dialami Provinsi Silawesi Barat (Sulbar) sampai saat ini.

Meski memiliki potensi investasi yang cukup melimpah dengan kekayaan alam yang dimiliki, sampai saat ini, Sulbar masih belum berhasil menarik minat investor dalam negeri maupun luar negeri.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulbar pun terus berupaya untuk menarik perhatian dan minat para investor untuk berinvestasi di provinsi ke 33 Indonesia ini.

Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Sulbar, Satriawan mengungkapkan, salah satu strategi yang bisa dilakukan dalam mendukung pembangunan dan investasi adalah pemanfaatan potensi lokal.

"Pemanfaatan potensi lokal adalah strategi untuk mengoptimalkan sumber daya daerah, mulai dari alam, budaya, atau keahlian masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan daya saing daerah," kata Satriawan, Selasa (03/12/24).

Ia pun membeberkan empat langkah yang harus dilakukan dalam proses pemanfaatan potensi lokal yang tersebar di seluruh wilaya Provinsi Sulbar. Mulai dari wilayah pesisir pantai, hingga ke pegunungan.

"Salah satu yang harus dilakukan, yakni mengidentifikasi potensi unggulan dengan melakukan kajian terhadap Sumber Daya Alam (SDA), produk khas, atau sektor ekonomi kreatif di daerah," ungkapnya.

Selain itu, kata Satriawan, pengembangan industri berbasis lokal bisa dilakukan dengan mendorong investasi pada sektor yang memanfaatkan bahan baku atau keahlian lokal, seperti pertanian, pariwisata atau kerajinan.

"Pemberdayaan masyarakat juga harus dilakukan dengan melibatkan penduduk setempat dalam proses produksi dan pemasaran, sehingga menciptakan lapangan kerja yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Satriawan.

Lanjut Ia menjelaskan, melakukan promosi potensi daerah dengan memasarkan produk lokal melalui platform digital, pameran, atau membanguan kemitraan dengan para investor, tidak bisa diabaikan dalam pemanfaatan potensi lokal ini.

"Dengan memanfaatkan potensi lokal, saya optimis, Sulbar dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan lebih baik lagi kedepannya, sekaligus menjaga kearifan lokal," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya