Gibran Tinjau Warga Terdampak Banjir di Sukabumi, Beri Bantuan Paket Sembako

Gibran berdialog dengan warga dan menyerahkan bantuan paket sembako kepada para pengungsi banjir Sukabumi.

oleh Winda Nelfira diperbarui 06 Des 2024, 13:54 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi terdampak banjir di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). (Foto: Dokumentasi BPMI Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi terdampak banjir di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Gibran melihat kondisi pengungsi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi pada Jumat (6/12/2024).

Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden (BPMI) Setwapres), Gibran didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Kepala BNPB Suharyanto.

Pada peninjauan ini, Gibran juga sempat mengunjungi posko pengungsian banjir di SDN 2 Tegalpanjang dan Kantor Desa Sukamaju. Gibran berdialog dengan warga dan menyerahkan bantuan paket sembako kepada para pengungsi, serta buku, mainan, dan susu untuk anak-anak.

Gibran juga memberikan arahan kepada seluruh pihak terkait agar memastikan pelaksanaan tanggap darurat berjalan cepat dan tepat sasaran. Dia bilang, pentingnya penanganan prioritas terhadap para pengungsi, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara.

Selain itu, Gibran juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga yang masih berada di zona bahaya.

Gibran juga menginstruksikan agar infrastruktur yang terdampak banjir, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan.

"Kepada masyarakat, Wapres mengimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan," demikian bunyi keterangan BPMI Setwapres tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto membeberkan perintah Gibran mengenai penanganan bencana banjir di Sukabumi. Gibran, kata dia memerintahkan langsung agar dampak bencana diatasi sampai tuntas.

"Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas," kata Suharyanto.

 


Banjir dan Longsor, Pemda Sukabumi Tetapkan Status Siaga Bencana

Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi terdampak banjir di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). (Foto: Dokumentasi BPMI Setwapres)

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status siaga bencana. Tercatat sebanyak 34 kecamatan terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (3/12/2024) akibat bencana hidrometeorologi berupa hujan intensitas tinggi.

Dari data sementara BPBD Kabupaten Sukabumi pada Kamis (4/12/2024) hingga pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 66 titik longsor, 35 titik banjir, dan 17 titik pergerakan tanah. Adapun korban terdampak diantaranya 180 KK dengan 461 jiwa, dan korban mengungsi sebanyak 96 KK dengan 247 jiwa. Sementara korban jiwa akibat bencana alam ini satu orang meninggal dunia, dan 4 korban lainnya masih dalam pencarian.

Kemudian sebanyak 98 rumah mengalami kerusakan dengan detail 85 rusak ringan, 12 rusak sedang, dan 15 rusak berat. Selain itu, sebanyak 90 rumah terancam bencana, 455 terendam, 21 bangunan sarana prasarana umum terancam, dan 34 hektar lahan terdampak.

"Hari ini sudah ditetapkan status tanggap darurat dan posko telah ditetapkan juga di Pendopo Palabuhanratu. Tetapi tadi kita bicarakan harus ada posko-posko di lapangan. Oleh karena itu malam ini juga sudah kita dorong yg dibutuhkan mulai dari selimut dan makanan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu malam (3/12/2024).


Akses Jalan Putus

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir imbas banjir bandang di Sukabumi. (Ist)

Ade mengatakan, akses jalan yang terputus serta kendala jaringan internet di beberapa daerah menjadi kendala dalam pendataan warga terdampak dan distribusi bantuan. 

"Terkadang ada data daerah-daerah yang belum bisa terhubungi seperti wilayah selatan kalau lampunya mati mereka itu sinyalnya jelek juga terputus," ungkapnya.

Pemda juga menyediakan posko darurat bagi korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar. Sebanyak 42 warga mengungsi di kantor desa akibat bencana ini. 

Disinggung soal relokasi korban pergerakan tanah, pihaknya menjelaskan saat ini masih fokus pada penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Beberapa fasilitas umum juga dikabarkan terendam banjir.

"Jadi ada pasien yang alhamdulillah sudah dibantu dari jajaran polres membantu membawa orang tua yang harus dibawa ke rumah sakit juga termasuk juga kebanjiran. Perangkat daerah disana yang terkena banjir juga berdasarkan laporan itu Dinas Pariwisata," ungkapnya.

 

Infografis Hujan Ekstrem dan Banjir, Sukabumi, Bogor, Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya