Liputan6.com, Jakarta Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di President University (PresUniv) membuktikan keunggulannya dengan mencatatkan 99 persen lulusannya langsung terserap pasar kerja, bahkan sebelum wisuda. Dari 50 mahasiswa angkatan IV tahun 2024 yang akan diwisuda pada 8 Desember mendatang, hampir seluruhnya telah bekerja di berbagai sekolah internasional.
“Lulusan kami terserap pasar dengan waktu tunggu nol bulan. Artinya, mereka tidak perlu menunggu untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus,” ujar Ani Pudjiastuti, Ketua Prodi PGSD PresUniv, pada Rabu (4/12/2024).
Advertisement
Menurut Ani, sebagian besar mahasiswa bahkan telah menerima tawaran pekerjaan sebelum menyelesaikan kuliah. “Banyak dari mereka yang ditawari langsung menjadi guru oleh berbagai sekolah internasional, bahkan saat masih menjalani program magang,” tambahnya.
Hanya satu persen lulusan yang memilih jalur lain, seperti melanjutkan studi ke jenjang S-2 melalui beasiswa atau merintis karier sebagai wirausaha dan profesional di bidang lain.
Kunci Sukses
Ani menjelaskan bahwa program magang yang terintegrasi dalam kurikulum menjadi salah satu kunci kesuksesan ini. Selama magang, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk bekerja langsung di lingkungan sekolah internasional, yang sering kali berujung pada tawaran kerja tetap.
“Kami pernah kewalahan ketika sebuah sekolah internasional meminta 14 lulusan kami untuk bergabung. Sayangnya, kami hanya bisa menyediakan dua orang karena yang lain sudah diterima di tempat lain,” ungkap Ani.
Faktor lain yang menjadi pembeda adalah penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam seluruh kegiatan perkuliahan. “Kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan utama lulusan kami dibandingkan dengan lulusan dari program serupa di kampus lain,” jelas Ani.
Selain itu, Prodi PGSD PresUniv telah meraih akreditasi “Unggul” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), yang merupakan tingkat tertinggi dalam akreditasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Menghapus Stigma Guru Tak Sejahtera
Ani juga menyoroti stigma yang kerap melekat pada profesi guru sebagai karier yang kurang menjanjikan secara finansial. Menurutnya, persepsi ini tidak sepenuhnya benar.
“Banyak yang berpikir menjadi guru tidak memiliki masa depan yang cerah secara finansial. Padahal kenyataannya tidak begitu,” tegas Ani.
Ia mencontohkan salah satu lulusan PGSD PresUniv yang saat ini mengajar di Sekolah Bumi Kecil, sebuah sekolah komunitas ekspatriat di Gili Trawangan, Lombok.
“Gajinya mencapai Rp12 juta per bulan. Dia juga memiliki komunitas yang menyenangkan bersama guru-guru internasional lainnya. Jadi, profesi ini tidak bisa dipandang sebelah mata,” tambah Ani.
Ani berharap stigma ini segera hilang, sehingga lebih banyak siswa SLTA yang tertarik bergabung dengan Prodi PGSD. “Profesi guru tidak hanya mulia, tetapi juga memiliki prospek yang cerah, terutama di era globalisasi dengan banyaknya sekolah internasional di Indonesia,” ujarnya.
Advertisement
Kerja Sama Luas dengan Sekolah Internasional
Prodi PGSD PresUniv telah menjalin kerja sama dengan berbagai sekolah internasional di Indonesia, seperti Sekolah Cikal, Jakarta Multicultural School, Global Prestasi School, Kipina Kids dari Finlandia, hingga Sekolah Bumi Kecil.
“Mahasiswa kami berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri seperti Cina, Myanmar, dan Filipina. Keragaman ini menambah nilai tambah bagi lulusan kami,” kata Ani.
Dengan rekam jejak dan capaian yang telah diraih, Prodi PGSD President University menjadi bukti bahwa profesi guru tidak hanya menjanjikan masa depan cerah, tetapi juga membuka peluang karir di tingkat internasional.