Liputan6.com, Jakarta Musisi Paul David Hewson atau yang dikenal sebagai Bono vokalis band U2 (alias Bono U2), beberapa kali mengundang sorotan publik dunia. Penyanyi yang memiliki suara khas dan unik ini terbilang sukses selama berkarier dengan ketiga rekannya di U2 yang tak terpisahkan sejak 1976 hingga hari ini: The Edge (gitar), Adam Clayton (bass), dan Larry Mullen Jr (drum).
Selama berkarier di dunia musik sepanjang hampir lima dekade, U2 telah mencetak platinum di hampir semua album yang mereka rilis. Tak heran bila para personelnya, termasuk Bono, memiliki kekayaan yang sangat besar. Bahkan, mata publik tertuju pada Bono yang selalu masuk dalam jajaran selebriti terkaya di dunia.
Advertisement
Melansir laman Yahoo! Finance Inggris, per Agustus 2024, Bono masih menjadi salah satu musisi rock terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebanyak US$700 juta atau setara dengan Rp11,1 triliun. Kekayaan Bono ini rupanya didapat tak hanya dari perjalanannya selama berkarier dengan U2 yang sering laris dari segi penjualan album, hingga tiket konser dan tur.
Pada kenyataannya, Bono rupanya memiliki pendapatan besar bukan hanya dari dunia musik semata. Salah satu sumber kekayaan Bono seperti disampaikan Forbes pada 2015, berasal dari investasi Facebook. Selain itu ada juga beberapa pendapatan lain yang membuat kekayaan Bono makin melimpah. Namun begitu, Bono mengimbangi kekayaannya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan amal.
Kekayaan Bono Melebihi Paul McCartney dan Madonna
Melansir laporan express.co.uk pada 2015, Bono kala itu memang menjadi salah satu pihak yang berkontribusi besar terhadap pencapaian U2 hingga meraup pendapatan sebesar US$170 juta atau Rp2.7 triliun. Namun, pendapatan U2 itu disebut masih kalah ketimbang kekayaan pribadi Bono.
Hasil investasi Bono di Facebook pada tahun 2009 saja, melampaui semua pencapaian finansial yang pernah diraih olehnya sepanjang berkarier di industri musik. Kala U2 memulai tur Eropa pada 2015, terungkap bahwa penyanyi 55 tahun ini memiliki saham di Facebook yang nilainya hampir £1 miliar atau sekitar Rp20,3 triliun.
Pencapaian yang disorot pada 2015 itu, membuat Bono menjadi bintang pop terkaya di dunia. Bahkan kala itu, kekayaan Bono sendiri di luar pencapaian U2, melebihi Paul McCartney (eks The Beatles), yang memiliki £730 juta (Rp14,8 triliun) dan Madonna dengan £520 juta (Rp10,5 triliun).
Advertisement
Mendirikan Perusahaan
Selain dari investasi, Bono juga memiliki kemampuan mumpuni dalam berbisnis. Ia pernah mendirikan Elevation Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang menyediakan uang tunai dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan yang spektakuler, mengutip express.co.uk. Meskipun bisnis ini penuh dengan risiko, namun Bono sempat menunjukkan hasil yang cemerlang.
Perusahaan Bono tersebutlah yang diketahui telah membeli 2,3 persen saham di Facebook seharga £56 juta (Rp1,1 triliun), ketika Mark Zuckerberg mencoba mengumpulkan dana selama tiga tahun sebelum ia mendirikan perusahaan Facebook. Pada 2015, nilai itu setara £940 juta (Rp19 triliun).
Per Desember 2024, Bono berstatus sebagai mantan Direktur Pelaksana Elevation Partners, mengutip situs resmi elevation.com. Bono juga menjabat sebagai anggota dewan firma ekuitas swasta tersebut.
Mengutip selfi.com, Bono juga sempat membeli dan merenovasi Clarence Hotel di Dublin pada tahun 1992. Membuat bangunan 70 kamar tersebut menjadi hotel bintang lima dengan 49 kamar tidur. Portofolio Bono yang lain, ia juga memiliki bisnis real estate. Selain itu, pada tahun 2019, Bono bergabung dengan Dewan Direksi Zipline, jasa pengiriman barang menggunakan drone.
Ketat dalam Pengelolaan Keuangan
Beda dari sejumlah musisi lain, Bono memiliki pengelolaan keuangan band yang sangat ketat. Pada tahun 1980-an, U2 sukses secara internasional dan cara Bono mengelola uang, membuat dirinya dan rekan-rekannya di U2 mampu bepergian keliling dunia dengan jet pribadi.
Bono sendiri disebut memiliki sebagian kepemilikan dari kapal pesiar seharga £10 juta (Rp202,9 miliar), membuatnya bisa berkeliling Dublin, Irlandia dengan Maserati Quattroporte Italia, serta memiliki armada kendaraan mewah termasuk mobil sport listrik Tesla.
Selain menikmati kekayaan pribadi, Bono juga gencar dalam kegiatan amal. Bono dikenal sebagai aktivis sosial. Ia kerap tampil dalam konser Live Aid, Band Aid, dan Live 8, serta berkampanye untuk penghapusan utang negara-negara dunia ketiga dan keterlibatan internasional yang lebih besar dalam krisis AIDS di Afrika. Bono juga telah berkali-kali masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Time.
Pada 2002 silam, Bono sempat mendirikan organisasi DATA (Debt, AIDS, Trade, Africa), yang kemudian dilanjutkan dengan sebuah proyek bernama Project Red, didirikan untuk melawan penyakit di Afrika. Bono juga pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Chili, yakni Pablo Neruda International Presidential Medal of Honor pada tahun 2004.
Pada tahun 2007, Bono dinobatkan sebagai Knight Commander of the Order of the British Empire dan secara resmi dianugerahi gelar kebangsawanan pada bulan Maret 2007 di Dublin. Pada tahun yang sama, Bono memenangkan NAACP Image Award, lalu dianugerahi penghargaan tahunan Man of Peace pada tahun 2008, diberikan oleh beberapa peraih Nobel Perdamaian.
Advertisement